Rabu, 20 Oktober 2021
Rabu,18 Januari, 2017 0
Jakarta (indonesiajurnal.com)-Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap menghadapi Organisasi Masyarakat (Ormas) yang gerakannya bertentangan dengan ideologi Pancasila dan radikalisme.
Demikian diungkapkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kepada media di sela Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (Rapim TNI) tahun 2017 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (17/01/2017).
Panglima TNI menyampaikan bahwa Rapim TNI pada tahun 2017 ini bernilai sangat strategis dalam melanjutkan kehidupan berbangsa dan bernegara, di mana TNI merupakan komponen bangsa harus bekerjasama dan bertekad menciptakan suasana kondusif, mendukung pemerintah yang sah.
TNI berkomitmen untuk mendukung program pemerintah yang sah dan sepakat menghadapi semua Ormas yang bertentangan dengan Pancasila dan radikalisme yang mengganggu jalannya pembangunan nasional. “Dua point ini yang menjadi titik sentral, sehingga pada Rapim ini sejumlah Kementerian ikut memberikan pengarahan dan petunjuk agar semua dapat berjalan lancar dan TNI dapat membantu program-program pemerintah, baik di pusat maupun di daerah,” tegas Panglima TNI.
Panglima TNI menyampaikan pula bahwa, dalam revolusi mental yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo tentang bagaimana menanamkan Pancasila itu adalah pikiran, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. “Kalau ada ormas yang bertentangan dengan Pancasila, tujuan akhir pasti mengubah Pancasila, itu yang berbahaya. Ormas yang gerakannya menentang Pancasila tentunya sudah keluar dari semangat dan cita-cita reformasi dan revolusi mental,” tuturnya.
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dalam gejolak yang terjadi belakangan ini, utamanya perang opini di media sosial, sedikit banyaknya sudah mengubah mindset masyarakat Indonesia. “Masyarakat Indonesia pelan-pelan mindsetnya sudah berubah, padahal budaya Indonesia adalah santun dan damai. Ini diperlukan dalam menjaga kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara,” imbuhnya.
Sementara, terkait makar yang melibatkan purnawirawan TNI, Panglima TNI menegaskan bahwa prajurit TNI yang pensiun sudah menjadi rakyat biasa, maka proses hukumnya di Kepolisian.
Turut mendampingi Panglima TNI yaitu Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Kasau Marsekal TNI Agus Supriatna, Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto. (Wan)
Agustus 31, 2017 0
Juni 18, 2017 0
April 25, 2017 0
April 13, 2017 0
Jumat,28 Febuari, 2014 1
Minggu,17 Oktober, 2021 0
Rabu,01 Mei, 2013 0
Rabu,01 Mei, 2013 0
Rabu,03 Juli, 2013 0
Rabu,03 Juli, 2013 0
Minggu,17 Oktober, 2021 0
Rabu,29 September, 2021 0
Rabu,29 September, 2021 0
Senin,27 September, 2021 0
Sabtu,25 September, 2021 0
Kamis,02 September, 2021 0