Sabtu, 8 April 2017
Senin,26 Mei, 2014 0
Jakarta (indonesiajurnal.com)-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membantah kabar dirinya telah memerintahkan kepada rakyat agar memilih calon presiden tertentu dalam berbagai pernyataannya.
Menurut kepala negara, dirinya sama sekali mengucapkan kata-kata demikian itu, dan mengklarifikasi jika statemen seperti itu tak perlu keluar dari bibirnya.
“1-2 hari ini diedarkan berita bahwa “SBY meminta rakyat untuk tidak pilih Capres X, karena membahayakan”. Sesuatu yang tidak pernah ada. Saya tidak pernah “mengharuskan” rakyat pilih Capres A atau Capres B. Juga tidak pernah melarang agar tidak pilih Capres tertentu,” kicau presiden dalam aku twitternya @SBYudhoyono, Minggu (25/05/2014).
Sebaliknya, SBY mengaku adalah sosok yang menghormati kebebasan dan kedaulatan rakyat untuk memilih capres, apakah itu Prabowo Subianto ataupun Joko Widodo. Bagi SBY, dia tak pernah melarang untuk memilih siapa di antara keduanya.
“Saya menghormati kebebasan & kedaulatan rakyat kita utk memilih Capres mana yg dipercayainya. Saya tidak punya hak utk melarang,” ujarnya.
Namun, Ketua Umum Partai Demokrat itu melarang sekaligus mengecam para capres beserta tim pendukung capres yang belakangan saling menyerang, menebar fitnah serta melakukan kampanye hitam (black campaign). Menurutnya, sikap demikian itu sangat jauh dari kebaikan dalam konteks kompetisi antar capres-cawapres.
“Saya mengikuti, kompetisi antar Tim Pendukung Capres makin keras dan sering melebihi kepatutannya. Hal begitu menurut saya tidak baik. Saya tidak menginginkan jika kompetisi Pilpres berlangsung kasar, saling menghancurkan dan disertai dgn kampanye hitam (black campaign),” sambung presiden dalam kicauannya tersebut.
Dia pun memberikan saran lebih baik para capres beserta para pendukungnya fokus pada penyampaian visi-misi ketimbang saling serang menyerang karena sikap semacam itu justru akan menghancurkan kepercayaan publik terhadap capres-cawapres, lebih-lebih jika nanti terpilih, maka wibawa seorang presiden akan hancur di mata rakyat
“Sebentar lagi rakyat akan pilih Presidennya yang baru. Mestinya para Capres rajin sampaikan visi, misi dan solusinya kepada rakyat. Jika semangatnya saling menghancurkan dan merusak, maka respek dan kepercayaan rakyat akan terganggu kepada siapapun yg terpilih nanti,” sambungnya.
SBY kembali menyatakan, aksi saling serang menyerang antarcapres beserta para pendukungnya adalah tindakan yang amat jauh dari etika berpolitik. Pasalnya, menjaga etika politik merupakan hal yang sangat disukai rakyat.
“Politik memang tentang kekuasaan. Politik juga siasat. Tetapi tetaplah ada etikanya. Juga tidak melebihi kepatutannya. Itulah yang disukai rakyat. Terpilih menjadi Presiden bukanlah tujuan akhir. Tujuan utamanya pimpin negara dan jalankan pemerintahan~yang sangat tidak mudah,” ucap SBY lagi. (EA)
April 07, 2017 0
Maret 24, 2017 0
Maret 24, 2017 0
Maret 18, 2017 0
Jumat,28 Febuari, 2014 1
Jumat,07 April, 2017 0
Rabu,01 Mei, 2013 0
Rabu,01 Mei, 2013 0
Rabu,03 Juli, 2013 0
Rabu,03 Juli, 2013 0
Jumat,07 April, 2017 0
Jumat,07 April, 2017 0
Jumat,07 April, 2017 0
Jumat,07 April, 2017 0
Kamis,06 April, 2017 0
Sabtu,01 April, 2017 0