Kamis, 21 Oktober 2021
Selasa,26 Januari, 2021 0
Jakarta (indonesiajurnal.com)-Meski harga kedelai naik, Muji, pengrajin tempe di Bambu Apus, Jakarta Timur, tetap memproduksi tempe.
Pengrajin tempe yang menekuni usaha sejak tahun 1981 ini mengaku mengurangi jumlah produksi. Namun hanya mengurangi ukuran tempe menjadi lebih kecil.
“Jumlah produksi tempe tetap, hanya ketebalannya saja yang saya kurangi,“ ujarnya.
Muji menjelaskan, sekarang harga kedelai sudah mencapai Rp9.600/per kg. Sebelumnya per kg hanya Rp7.600. Menurutnya, pengrajin tempe tetap membeli sesuai kebutuhan produksi.
“Kalau untuk pembelian kedelai dengan jumlah yang besar harganya Rp9300 per kg. Saya membeli kedelai 30 kg saja,” ungkapnya.
Muji mengungkapkan, dari 30 kg bisa diproduksi hingga 64 lembar tempe.
Disinggung tentang harga jual, Muji mengaku tidak menaikkan harga ke pelanggan. Harga masih tetap sama, seperti sebelum kenaikan harga kedelai.
“Harga jual tetap sama ke pelanggan. Tidak saya naikan. Kalau untuk ke pedagang harganya kami turunkan sekitar 20 persen, karena buat dijual lagi,” terangnya.
Salah seorang pelanggan Muji mengakui, kenaikan harga bahan baku tempe membawa dampak baginya.
“Harga tempe yang dijual sedikit berbeda ya dari biasanya. Tapi ya saya maklumin karena harga kedelainya pun naik,” paparnya. (yn)
Jumat,28 Febuari, 2014 1
Minggu,17 Oktober, 2021 0
Rabu,01 Mei, 2013 0
Rabu,01 Mei, 2013 0
Rabu,03 Juli, 2013 0
Rabu,03 Juli, 2013 0
Minggu,17 Oktober, 2021 0
Rabu,29 September, 2021 0
Rabu,29 September, 2021 0
Senin,27 September, 2021 0
Sabtu,25 September, 2021 0
Kamis,02 September, 2021 0