Sabtu, 8 April 2017
Rabu,16 April, 2014 0
Jakarta (indonesiajurnal.com)-PascaPemilihan legislatif (Pileg) 2014 posisi Joko Widodo (Jokowi) sebagai kandidat calon presiden dari PDI Perjuangan sangat lemah. Demikian ditegaskan pakar komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio.
Menurutnya, berdasarkan hasil perhitungan cepat (quick count) perolehan suara yang diperoleh PDIP tidak memenuhi Presidential Treshold (PT). Sehingga tetap membutuhkan koalisi untuk mengajukan calon presiden.
“Jokowi sebelum pileg memiliki posisi yang sangat kuat, namun setelah pileg, sangat berbeda,” ujar Hendri di Kedai Tjikini Jalan Cikini Raya, Jakarta, Rabu (16/04/2014).
Hendri menambahkan, jika saja perolehan suara PDI Perjuangan dapat mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 27 persen suara, maka posisi Jokowi tidak akan berubah dari sebelum pileg hingga sesudah pileg.
“PDIP tidak dapat mencapai target, sehingga sebelum pileg kemungkinan Jokowi menang sekitar 80 persen, namun setelah pileg posisi Jokowi pun menurun,” terangnya.
Sehingga dengan turunnya keyakinan Jokowi dapat memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres), membuat calon presiden dari partai-partai lain memiliki keyakinan sama dengan Jokowi. (DR)
April 07, 2017 0
Maret 24, 2017 0
Maret 24, 2017 0
Maret 18, 2017 0
Jumat,28 Febuari, 2014 1
Sabtu,08 April, 2017 0
Rabu,01 Mei, 2013 0
Rabu,01 Mei, 2013 0
Rabu,03 Juli, 2013 0
Rabu,03 Juli, 2013 0
Sabtu,08 April, 2017 0
Sabtu,08 April, 2017 0
Jumat,07 April, 2017 0
Jumat,07 April, 2017 0
Jumat,07 April, 2017 0
Jumat,07 April, 2017 0