Selasa, 28 September 2021
Kamis,15 Januari, 2015 0
Jakarta (indonesiajurnal.com)-Walaupun Tim SAR telah berhasil menemukan dan mengevakuasi ekor pesawat, Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR), operasi pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ-8501 masih berlanjut.
Demikian disampaikan Panglima Armada TNI AL Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksda TNI Widodo selaku Komandan Satgas SAR TNI di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (13/1/2015).
Dalam rilis yang diterima indonesiajurnal.com, Pangarmabar mengatakan bahwa CVR tersebut ditemukan saat tim penyelam pertama yang berjumlah 3 orang turun ke laut di kedalaman 32 meter pada pukul 05.33 WITA.
Tim penyelam kemudian melakukan observasi di dasar laut dan sekitar pukul 06.59 WITA, tim penyelam kedua berjumlah 3 orang menggantikan turun ke dasar laut. CVR itu ditemukan tim penyelam gabungan TNI AL pada pukul 07.13 WITA. Penyelam yang mendapatkan CVR antara lain Lettu Laut Pelaun Aan Zaenal, Sertu Widodo Hadi, dan Serda Rajab Suwarno.
Sekitar pukul 07.13 WITA, mereka naik ke permukaan dengan membawa CVR ke Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh. CVR tersebut selanjutnya diperiksa oleh Tim KNKT untuk memeriksa secara langsung apakah benar CVR milik pesawat AirAsia. Setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti, Tim KNKT selanjutnya sudah dapat memastikan bahwa CVR tersebut benar milik AirAsia QZ-8051.
“Bagian kotak hitam atau black Box berisi data rekaman suara di Cockpit AirAsia tersebut telah ditemukan di kedalaman Laut Jawa, dekat Selat Karimata pada koordinat 03 derajat 27 menit 33 detik Lintang Selatan dan 109 derajat 42 menit 71 detik BT,” kata Pangarmabar.
Pangarmabar Laksda TNI Widodo didampingi Pangkoops I TNI AU Marsda TNI Dwi Putranto secara resmi menyerahkan CVR ke Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi di atas geladak KRI Banda Aceh. Selanjutnya CVR AirAsia tersebut dibawa ke Jakarta pada petang hari itu juga oleh Pangarmabar bersama Pangkoops I TNI AU dan Ketua KNKT.
“CVR dibawa dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU dan nantinya benda tersebut selanjutnya dibawa ke kantor KNKT untuk diteliti lebih jauh dengan pengawalan ketat TNI,” ujar Pangarmabar.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa saat ini sudah dua bagian Black Box AirAsia yang berhasil ditemukan. Keduanya adalah rekaman data penerbangan atau FDR yang tengah dalam proses pengunduhan data, serta bagian lain berisi rekaman suara cockpit atau CVR.
“Operasi SAR yang dilakukan TNI merupakan instruksi khusus dari Panglima TNI dengan sasaran mengevakuasi korban dan pencarian Black Box. Hal ini diperkuat dengan pembentukan Satuan Tugas SAR dan berkoordinasi dengan Basarnas dan KNKT,” tutupnya. (Wan)
November 28, 2017 0
November 28, 2017 0
Agustus 31, 2017 0
Agustus 31, 2017 0
Jumat,28 Febuari, 2014 1
Senin,27 September, 2021 0
Rabu,01 Mei, 2013 0
Rabu,01 Mei, 2013 0
Rabu,03 Juli, 2013 0
Rabu,03 Juli, 2013 0
Senin,27 September, 2021 0
Sabtu,25 September, 2021 0
Kamis,02 September, 2021 0
Selasa,31 Agustus, 2021 0
Jumat,27 Agustus, 2021 0
Kamis,26 Agustus, 2021 0