Sabtu, 8 April 2017
Senin,08 September, 2014 0
Jakarta (indonesiajurnal.com)-Hidup ini ibarat fatamorgana di padang pasir. Air yang diharapkan dapat membasahi kerongkongan, ternyata pasir.
Demikian ungkapan yang disampaikan Lastri (nama samaran) di Panti Bhakti Kasih Kemayoran, Jakarta Pusat, sambil mengenang masa lalunya yang indah, dan kini berbalik menjadi duka dan air mata.
Lastri kemudian bercerita panjang lebar tentang dirinya. “Saya sudah ditipu menta menta oleh orang yang saya sayangi dan dan cintai sepenuh hati, Setelah merenggut mahkota yang ia minta, kemudian saya dicampakan begitu saja pergi tanpa berita. Bagaimana dengan anak yang berada di kandungan ini dan masa depannya,” ujarnya lirih.
“Ya Allah, ampuni kesalahanku, semua kejadian ini tidak pernah terbayang sebelumnya, perjalanan yang panjang berakhir di Panti Bhakti Kasih. Peristiwa ini cukup saya yang menjadi korban dan jangan terjadi kepada gadis lainnya,” ungkapnya dengan nada sedih.
Sementara, Kepala PS Bhakti Kasih Kemayoran, Muchtar, mengungkapkan, “Peristiwa ini contoh, satu di antaranya dari 67 wbs. Dari hasil pemeriksaan dan latar belakang warga binaan, kasusnya tidak persis tetapi banyak kesamaan. Ini yang sedang dalam pembinaan dan bimbingan kami, terutama mental agama, masak memasak, membuat kue, menjahit,” tandas Muchtar.
“Kami ingin mengembalikan dari kenangan masa lalu, ke masa depan agar bisa bangkit seperti semula dan tidak jatuh dua kali pada tempat yang sama. Bangkit dan raih masa depan yang lebih baik” terangnya. (Imam MS)
Desember 24, 2016 0
Desember 23, 2016 0
Desember 17, 2016 0
Desember 17, 2016 0
Jumat,28 Febuari, 2014 1
Jumat,07 April, 2017 0
Rabu,01 Mei, 2013 0
Rabu,01 Mei, 2013 0
Rabu,03 Juli, 2013 0
Rabu,03 Juli, 2013 0
Jumat,07 April, 2017 0
Jumat,07 April, 2017 0
Jumat,07 April, 2017 0
Jumat,07 April, 2017 0
Kamis,06 April, 2017 0
Sabtu,01 April, 2017 0