Rabu, 27 Oktober 2021
Kamis,02 September, 2021 0
Bekasi (indonesiajurnal.com)-Menindaklanjuti Perpres Presiden No 15 Tahun 2018 tentang percepatan penanggulangan pencemaran dan kerusakan DAS Citarum, personel Satgas Citarum Harum Sektor 20 terus monitoring kegiatan normalisasi perapihan tanggul dan bantaran Sungai Citarum di wilayah Sektor 20, dari Kedungwaringin hingga Muaragembong.
Dansektor 20 Kolonel Inf Budijanto didampingi personil posko Serma Tholib (Bamin), Sertu Margi (Ba Ops 1), dan Kopda Nurbaka, yang memimpin langsung kegiatan tersebut melakukan pemantauan dan monitoring perapihan tanggul di Desa Karangharja, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/8/2021).
Adapun kegiatan perapihan tanggul tersebut meliputi penebalan dengan menambah lebar dan ketinggian tanggul di Desa Karangharja. Sebelumnya sudah dilakukan juga perapihan dan penebalan tanggul di desa itu.
Kegiatan serupa juga dilakukan di Desa Lenggahsari, Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi.
Dansektor 20 Citarum Harum Kolonel Inf Budijanto mengatakan, banyaknya tanggul mengalami kerusakan di wilayah Sektor 20 Citarum Harum dari Kecamatan Bojongmangu hingga Kecamatan Cabangbungin dan Muaragembong, membuat pihaknya harus ekstra cepat melakukan perbaikan.
“Sehingga program Citarum Harum, yang tertuang di Peraturan Presiden No 15 Tahun 2018 dalam percepatan penanggulangan kerusakan dan pencemaran Sungai Citarum, cepat terealisasi,” ujarnya kepada wartawan.
Budijanto menegaskan bahwa perapihan dan penebalan tanggul Sungai Citarum akan terus dilakukan.
“Dari Kecamatan Kedungwaringin hingga Kecamatan Muaragembong menjadi skala prioritas dalam kegiatan. Karena di sepanjang jalur ini masih banyak tanggul yang kritis rendah dan tipis, dan bantaran yang tidak tertata rapih, yang dapat membuat warga khawatir ketika datang musim hujan,” jelasnya.
Selain melakukan perapihan tanggul, sambung Dansektor, pihaknya juga melakukan perapihan bantaran agar akselerasi air dapat mengalir dengan lancar dari hulu ke hilir.
“Pengangkatan sedimen yang semakin tinggi dan pengerukan dangkalnya Sungai Citarum juga akan kita lakukan. Mau tidak mau, suka tidak suka, sedimen ini harus kita keluarkan. Tentunya ini memerlukan waktu panjang,” ungkapnya.
Perwira menegah TNI itu mengakui, terbatasnya alat dan personel menjadi kendala pihaknya dalam merealisasikan program ini. Namun, lanjutnya, pihaknya terus berupaya menciptakan terobosan-terobosan komprehensif dengan melakukan simbiosis mutualisme dengan masyarakat dalam melaksanakan program ini.
“Karena kebersihan dan keberlangsungan ekosistem Sungai Citarum merupakan tanggung jawab masyarakat dan semua pemangku kebijakan yang terkait dalam hal ini,” ucap Dansektor. (Din)
Jumat,28 Febuari, 2014 1
Minggu,24 Oktober, 2021 0
Rabu,01 Mei, 2013 0
Rabu,01 Mei, 2013 0
Rabu,03 Juli, 2013 0
Rabu,03 Juli, 2013 0
Minggu,24 Oktober, 2021 0
Minggu,17 Oktober, 2021 0
Rabu,29 September, 2021 0
Rabu,29 September, 2021 0
Senin,27 September, 2021 0
Sabtu,25 September, 2021 0