Sabtu, 8 April 2017
Selasa,13 Oktober, 2015 0
Jakarta (indonesiajurnal.com)-Sebagai bentuk kepedulian terhadap kebudayaan, lingkungan, serta memajukan industri pariwisata, sejumlah orang yang peduli terhadap kebudayaan, lingkungan, serta pariwisata, membuat program bertajuk Adventure Documentary Festival (ADF) 2015.
ADF merupakan program bertualang dan berwisata, sambil berolahraga dan berkarya menghasilkan karya seni dalam bentuk fillm documenter, komik, animasi, dan lain sebagainya, dengan menggunakan berbagai ragam media kreatif.
Menurut Astryd, penggagas ADF, salah satu tujuan ADF ingin memajukan industri pariwisata Indonesia dengan memajukan berbagai kegiatan seperti sejarah, seni, budaya, alam, kuliner. “Kegiatan ADF 2015 juga dimaksudkan untuk mengangkat kearifan lokal setiap daerah, dengan cara merekam, mempublikasikan, dan mempromosikan secara luas melalui berbagai media, terutama media televisi dan film,” ujarnya saat jumpa pers program ADF di sebuah restoran bilangan Kemang, Jakarta, Senin (12/10/2015).
Ditambahkannya, kegiatan ADF terwujud berkat kerjasama dengan Pemerintah Kota, Kabupaten, Pemerintah Provinsi, Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendidikan Dasar Menengah dan Kebudayaan, PT Kereta Api Indonesia. Dari komunitas dan swasta terdapat Yayasan Warnai Indonesia, Travel Bureau, Perusahaan Ban Gadjah Tunggal (GT Radial), Mitsubishi, serta media cetak dan elektronik.
Para pelaku, sambung Astryd, yang terlibat di ADF datang dari berbagai kalangan, seperti seniman, model, arkeolog, pakar seni budaya, peserta didik, dan komunitas seni.
“Kegiatan ADF 2015 akan dilaksanakan dalam bentuk Ekspedisi Mataram Kuno dengan melakukan roadshow dan seminar di sejumlah kota, seperti Jakarta, Karawanng, Pekalongan, Semarang, Jogjakarta, Malang, dan Denpasar,” tukasnya.
Apresiasi
Sejumlah pihak mengapresiasi ADF 2015. Wakil Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Rusmantoro, yang hadir di jumpa pers tersebut, menyambut positif kegiatan tersebut. Menurutnya, ini merupakan bagian melestarikan budaya daerah.
“Saya baru denger ADF. Kami apresiasi kegiatan itu. Namun demikian kami belum bisa banyak membantu. Kami hanya bisa membantu secara moril,” urainya seraya mempersilahkan bila fasilitas milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta digunakan untuk kegiatan ADF.
Sereida Tambunan, seorang inspirator, senada dengan Rusmantoro. Menurut anggota DPRD DKI Jakarta ini, kegiatan ADF 2015 perlu diapresiasi. Menurutnya, kegiatan ADF ini sebagai momentum dalam pelestarian kebudayaan dan pariwisata. “Kebudayaan di DKI Jakarta harus tetap terjaga. Dan itu tugas kita semua,” ujar penggagas kampung batik di wilayah Kebagusan, Jakarta Selatan itu.
Sementara, Wido Subagyo dari Yayasan Warnai Indonesia mendukung penuh ADG 2015. ADF sebagai ajang pelestarian sumber daya dan budaya Indonesia. “Di negara lain tidak ada seperti Indonesia,” terangnya
Dia mengungkapkan, anggota Yayasan Warnai Indonesia terdiri dari berbagai kalangan, seperti seniman, arkeolog, budayawan, dan lain-lain. (Wan)
April 07, 2017 0
Maret 24, 2017 0
Maret 24, 2017 0
Maret 18, 2017 0
Jumat,28 Febuari, 2014 1
Jumat,07 April, 2017 0
Rabu,01 Mei, 2013 0
Rabu,01 Mei, 2013 0
Rabu,03 Juli, 2013 0
Rabu,03 Juli, 2013 0
Jumat,07 April, 2017 0
Jumat,07 April, 2017 0
Jumat,07 April, 2017 0
Jumat,07 April, 2017 0
Kamis,06 April, 2017 0
Sabtu,01 April, 2017 0