Jakarta (indonesiajurnal.com)-Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) menggelar Tasyakuran Akbar Milad ke-35 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (12/03/2016).

Acara tasyakuran selain dihadiri Ketua Umum BKMT Tutty Alawiyah dan ribuan anggota BKMT, juga dihadiri sejumlah tokoh, seperti  Ketua Dewan Pembina Forkabi Nachrawi Ramli, politisi PKS Hidayat Nur Wahid, serta  para alim  ulama.

Saat ini BMKT tersebar di 33  provinsi dan 400 kabupaten seluruh Indonesia, dengan anggota sekitar 15 juta orang

Dalam amanatnya, Ketua Umum BKMT Tutty Alawiyah  menegaskan, BKMT yang didirikan di Jakarta pada 1 Januari 1981 (25 Safar 1401 H) lahir dari sebuah gagasan untuk menyatukan semangat dan harapan pembinaan umat melalui wadah pembelajaran yang khas dimiliki umat Islam yaitu Majelis Taklim.

Ditambahkannya, selama 35 tahun berkiprah, BKMT sebagai organisasi keagamaan berupaya meningkatkan kualitas sumber daya anggotanya. Upaya ini bertujuan pada satu muara yaitu agar anggota Majelis Taklim mampu berperan dalam pembangunan nasional guna mewujudkan tata kehidupan manusia yang damai, adil, sejahtera lahir bathin yang diridhoi Allah SWT.

Diuraikannya, perubahan yang begitu cepat akibat penerapan ilmu dan teknologi mengakibatkan pergeseran nilai-nilai dasar  individu dan masyarakat.  Oleh karena itu BKMT dituntut  bekerja  keras untuk menghadapi tantangan tersebut.

Tutty mengemukakan,  tantangan yang dihadapi BKMT yaitu berupa internal dan eksternal. Tantangan internal seperti maraknya peredaran narkoba, radikalisasi agama, adanya paham sesat, kelompok sempalan, hingga LGBT.

“Untuk menjawab persoalan itu pengurus BKMT agar istiqomah, tingkatkan  kekuatan moral. Amar Maruf Nahi Munkar,” ucapnya seraya menambahkan tugas yang diemban BKMT masih banyak.

Sementara, dari faktor eksternal, munculnya kekuatan barat berkedok demokratisasi. Gerakan ini  dikendalikan oleh kekuatan tertentu. Dan ini  berlawanan dengan Islam. (Wan)