(Foto: Ef/indonesiajurnal.com)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Melalui instruksi Panglima TNI, TNI AL  akan menerjunkan personilnya membantu pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 yang dinyatakan hilang pada Minggu (28/12/2014).

Sesuai arahan Kasal, TNI AL menerjunkan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRCPB) sebanyak 650 personil. 650 personil tersebut merupakan satuan khusus yang juga didalamnya terdapat 53 personil elit yang didukung 4 unit Sea Raider (Denjaka) dan 6 perahu karet pendukung.

Dalam pelaksanaan tugasnya, personil SRCPB Marinir akan berkordinasi dengan Basarnas. Sedangkan lamanya tugas, rencananya satuan TNI AL ini bertugas selama 7 hari. Namun dalam hal ini, TNI AL bersikap fleksibel dan siap bertugas membantu pencarian sesuai permintaan Basarnas.

Demikian Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A, ketika melakukan persiapan pemberangkatan personil di Lapangan Mako Brigif II Marinir, Cilandak Jakarta Selatan, (29/12/2014).

Didit juga menginformasikan bahwa TNI AL juga akan menerjunkan beberapa unsur laut yang terdiri  dua KRI, dua Patroli Maritim dan dua heli. Disamping itu, juga dilibatkan KRI Penyapu Ranjau yang memiliki teknologi Sonar pencarian obyek bawah laut.

Sementara lokasi pencarian TNI AL masih sesuai arahan Basarnas yaitu wilayah Pangkalpinang dan sekitarnya. Namun hal tersebut dapat berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan. (ef)

Kapuspen TNI Mayjen M. Fuad Basya (Foto: Puspen TNI)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Panglima TNI Jenderal Moeldoko melakukan teleconference  untuk mengecek satuan TNI AD, AL, AU di seluruh Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dan yang lebih khusus lagi di Jakarta, terkait kesiapan pengamanan dalam rangka pengumuman hasil sidang Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai Pemilihan Presiden 2014.

Demikian ditegaskan Kapuspen TNI Mayjen M. Fuad Basya kepada pers di Balai Wartawan Puspen TNI, Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Rabu (20/08/2014).

“Penekanan tentang kesiapan pengamanan hasil sidang MK besok pagi (Kamis 21/8/2014), pada prinsipnya  apa yang akan kita lakukan adalah tidak berbeda jauh dengan pengamanan-pengamanan yang TNI pernah lakukan selama ini baik dalam pemilihan legislatif maupun pemilihan Presiden,” tandas Fuad.

“Terkait dengan kekuatan Prajurit TNI, yang dikerahkan berjumlah  30.000 personel telah disiapkan nantinya akan berada di bawah perintah (BP) kepada Kepolisian RI dan hal tersebut tidak ada perubahan,” sambung Kapuspen TNI.

Sebanyak 30.000 personel TNI telah tergelar dan tersebar  di seluruh Indonesia, nantinya 23.000 personel akan terjun langsung mengamankan hasil sidang, sedangkan sebanyak 7.000 personel lainnya dalam keadaan standby. Satuan-satuan khusus seperti Kopasuss TNI AD, Kostrad TNI AD, Paskhas TNI AU, dan Marinir TNI AL juga disiagakan dan siap diperbantukan apabila ekskalasi meningkat.

Ditambahkannya, saat ini Panglima TNI telah memerintahkan kepada seluruh prajurit dalam keadaan siaga I. Menghadapi hasil sidang MK besok, Panglima TNI menegaskan bahwa TNI dalam posisi netral, taat hukum, taat azas, taat aturan.

Jenderal bintang dua itu menguraikan, Panglima TNI mengingatkan dan menekankan kembali kepada seluruh Prajurit TNI  untuk siaga penuh guna mengantisipasi adanya gerakan massa dari berbagai daerah menuju Jakarta.

“Ya mungkin ada sekitar 2.000 atau 3.000 yang sudah terdeteksi, tetapi sudah diantisipasi oleh  TNI  supaya jangan sampai ada penumpukan massa nanti di Jakarta,” paparnya (Har)