INDONESIA JURNAL » Suharso Monoarfa http://indonesiajurnal.com media online Thu, 02 Sep 2021 07:20:30 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=3.7.36
Tiga Strategi Kunci Menuju Pemulihan yang Lebih Hijau http://indonesiajurnal.com/tiga-strategi-kunci-menuju-pemulihan-yang-lebih-hijau/ http://indonesiajurnal.com/tiga-strategi-kunci-menuju-pemulihan-yang-lebih-hijau/#comments Wed, 10 Feb 2021 09:05:18 +0000 http://indonesiajurnal.com/?p=14128  

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa.

Jakarta (indonesiajurnal.com)- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa menyampaikan keynote speech pada webinar Engineers Room Persatuan Insinyur Indonesia (PII).

Acara tersebut mengusung tema Transformasi Indonesia Hijau: mendorong Industri Hijau di Indonesia, yang dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Februari 2021.
Memanfaatkan momentum saat ini dan belajar dari praktik di berbagai negara di masa pemulihan krisis, transisi menuju pembangunan ekonomi hijau di masa pemulihan teruji mampu mendorong pengembangan teknologi baru, meningkatkan produktivitas, serta menciptakan lapangan kerja baru.

“Untuk itu, sebagai strategi jangka menengah-panjang, setidaknya, kami ingin mendorong 3 strategi kunci untuk menuju pemulihan yang lebih hijau,” ujar Kepala Bappenas.

Suharso mengungkapkan, pertama, mulai memfokuskan investasi di sektor industri kepada investasi hijau yang mendukung pembangunan rendah karbon dengan melibatkan pelaku usaha lokal dan UMKM sebagai penggerak utama.

“Kedua, dengan adanya iklim bisnis yang memberikan insentif menarik pada industri-industri hijau, kita dapat berfokus untuk memproduksi produk hijau dan jasa yang mendukung keberlanjutan lingkungan,” lanjutnya.
Produk-produk dan jasa di bisnis hijau dapat memberikan value added yang lebih tinggi dibandingkan bisnis konvensional. Sebagai percontohan, Denmark sudah membuktikan hal ini sedari lebih dari 1 dekade yang lalu. Laporan Pemerintah Denmark menyatakan bahwa indeks nilai tambah produk hijau lebih tinggi dari tahun ke tahun dibandingkan dengan bisnis konvensional.

“Pengembangan industri hijau di Indonesia memiliki potensi keberlanjutan dan keberhasilan implementasi yang cukup tinggi. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi terdapat beberapa aspek keunggulan Indonesia untuk dapat menerapkan green industry secara luas, yaitu faktor-faktor seperti potensi inovasi, daya saing SDM industri, kapasitas kemampuan manufaktur, serta ketersediaan adaptasi mekanisme green banking,” ucap Menteri.

Di Indonesia sendiri, jika dicoba untuk memetakan secara cukup lengkap subsektor-subsekto apa saja yang memiliki potensi penerapan industri hijau, terdapat 3 kelompok besar sektor industri, yaitu yang terkait dengan Renewable Energy, Sistem Pertanian Maju, dan Sistem Urban Infrastructure. Secara keseluruhan terdapat 14 subsektor yang memiliki potensi cukup baik untuk menerapkan kebijakan industri hijau.

“Ketiga, sebagai bagian dari upaya pemulihan yang berkelanjutan, Pemerintah perlu terus menjaga momentum ekonomi hijau dengan mengarusutamakan stimulus ekonomi hijau ke dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional, sehingga berbagai kebijakan yang disusun mampu meningkatkan ketahanan masyarakat dalam mengantisipasi guncangan tidak terduga atau shock di masa mendatang,” tandas Suharso. (Wan)

 

]]>
http://indonesiajurnal.com/tiga-strategi-kunci-menuju-pemulihan-yang-lebih-hijau/feed/ 0
Menteri PPN Ikuti Ratas Percepatan Pembangunan Pelabuhan Patimban http://indonesiajurnal.com/menteri-ppn-ikuti-ratas-percepatan-pembangunan-pelabuhan-patimban/ http://indonesiajurnal.com/menteri-ppn-ikuti-ratas-percepatan-pembangunan-pelabuhan-patimban/#comments Tue, 22 Sep 2020 08:11:37 +0000 http://indonesiajurnal.com/?p=14021 Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat mengikuti Rapat Terbatas Percepatan Proyek Strategis Nasional Patimban melalui video konferensi pada Selasa  (22/9/2020).

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat mengikuti Rapat Terbatas Percepatan Proyek Strategis Nasional Patimban melalui video konferensi pada Selasa (22/9/2020).

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengikuti Rapat Terbatas Percepatan Proyek Strategis Nasional Patimban melalui video konferensi pada Selasa (22/9/2020).

Dalam ratas ini, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa percepatan pembangunan Pelabuhan Patimban ini memiliki peran penting dan strategis dalam pertumbuhan dan perdagangan di wilayah Jawa Barat.

“Dengan Pelabuhan Patimban ini akan terbangun segitiga kawasan pertumbuhan ekonomi, yaitu Pelabuhan Patimban, Airport Kertajati, juga kawasan di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta sebagai sebuah kawasan industri, saling terkoneksi dan saling mendukung satu dengan yang lain sehingga memiliki daya saing terutama untuk produk-produk ekspor dan lebih khusus lagi di bidang otomotif,” ujar Presiden dalam sambutannya.

Pelabuhan Patimban yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat ini nantinya akan menjadi salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia dengan luas mencapai 654 hektare. Pelabuhan ini direncanakan akan rampung secara bertahap hingga tahun 2028. Pada tahun 2022 nanti direncanakan pelabuhan ini sudah dapat beroperasi terlebih dahulu untuk melayani bongkar muat produksi otomotif.

Pembangunan Pelabuhan Patimban untuk fase ke 1 – 2 membutuhkan pendanaan sebesar Rp 14,16 triliun. Di fase ini akan dibangun container Terminal sebesar 1.740 meter untuk kapasitas 3.139.000 TEU’s, Car Terminal sebesar 345 meter untuk kapasitas 242.500 CBU, Roro Terminal, Government Ship Term, dan Dreging 15 m LWS.

“Pendanaan Patimban Port Development Project fase 1- 2, yang tercantum dalam Green Book didapatkan dengan skema tied loan dengan nilai USD 674,95 juta,” ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa usai mengikuti Ratas.

Pembangunan Pelabuhan Patimban ini akan dioperasikan melalui joint venture antara Indonesia dan Jepang. Pihak dari Negeri Sakura ini akan memberikan investasi berupa loan dan juga sebagai kontraktor di beberapa pengerjaan.

“Lingkup pekerjaan yang akan dikerjakan oleh pihak Jepang di fase 1 – 2 ini seperti pengerjaan pengerukan, Revetment, dan Breakwater; kemudian pengerjaan konstruksi terminal, konstruksi jembatan, konstruksi jalan, konsultan, dan pengadaan bantuan navigasi,” terangnya. (Wan)

]]>
http://indonesiajurnal.com/menteri-ppn-ikuti-ratas-percepatan-pembangunan-pelabuhan-patimban/feed/ 0