Jakarta (indonesiajurnal.com)

Dalam rangkaian peringatan ulang tahunnya, Perpustakaan Nasional menggelar sejumlah kegiatan, seperti Perpusnas Expo 2016, Pementasan Seni Budaya, Bedah Buku ‘Indonesia Menggugat’

Plt Kepala Perpustakaan Nasional Dedi Junaedi mengungkapkan, kehidupan manusia selalu berkembang, dinamis, dan terus berproses seiring perkembangan informasi dan iptek yang cepat.

“Jika di masa lalu, koleksi perpustakaan berupa daun lontar, dan manuskrip kuno, lalu muncul koleksi perpustakaan dalam bentuk tercetak, maupun digital. Maka, di masa mendatang koleksi perpustakaan akan didominasi oleh koleksi digital yang bisa diakses melalu internet,” ujarnya di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (16/05/2016).

Ditambahkannya, era informasi diartikan sebagai kelanjutan dari era globalisasi. Yang mempunyai akses informasi yang lebih cepat dan tepat, maka akan mengusai dunia. Perpustakaan di masa depan terus mengalami perubahan mengikuti dinamika teknologi informasi (TI).

“Berkat kemajuan TI, masyarakat memperoleh kemudahan dalam mengakses segala sumber informasi di perpustakaan,” tukasnya.

Semakin banyak informasi yang diperoleh, lanjutnya, maka semakin banyak inspirasi dan inovasi yang bisa dihasilkan. Perpustakaan dengan sumber informasi yang dimilikinya, termasuk informasi yang diperoleh dari jejaring perpustakaan serta didukung oleh pustakawan dengan kemampuan literasi informasi yang baik akan menjadi inisiasi ide inspiratif sekaligus inovatif.

”Perpustakaan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh informasi sebagai sumber inspirasi dan inovasi sehingga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” cetusnya.

Dia mengemukakan, melanjutkan program pengembangan perpustakaan sebagai upaya mewujudkan masyarakat gemar membaca yang cerdas, kreatif, dan inovatif yang berbasis pengetahuan, Perpusnas telah menetapkan Rencana Strategis (Renstra) tahun 2015-2019, dengan visi ‘Terwujudnya Indonesia Cerdas Melalui Gemar Membaca dengan Memberdayakan Perpustakaan’, dengan tagline Indonesia Gemar Membaca 2019.

Visi tersebut didukung 6 misi penunjang, yaitu; Pertama, mewujudkan koleksi nasional yang lengkap dan mutakhir. Kedua, mengembangkan diversifikasi llayanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Ketiga, mengembangkan perpustakaan yang menjangkau masyarakat luas. Keempat, mewujudkan tenaga perpustakaan yang kompeten dan profesional.

“Kelima, menggalakkan sosialisasi/promosi/pemasyarakatan gemar membaca. Dan keenam, mengembangkan infrastruktur Perpustakaan Nasional yang modern,” tuturnya.

Perpusnas, urainya,  hingga saat ini terus berupaya mendorong percepatan pengembangan berbagai jenis perpustakaan dari tingkat provinsi hingga desa/kelurahan melalui program bantuan dan stimulan. Namun, diharapkan pula upaya inovatif dan kreatif dari para pimpinan daerah dalam mendesain program/kegiatan di daerah sesuai potensi dan kekhasan daerah agar masyarakat dapat merasakan manfaat keberadaan perpustakaan terhadap kehidupannya dalam meningkatkan kreatifitas dan kemandiriannya.

“Dukungan pimpinan daerah dan para pemangku kepentingan amat penting agar perpustakaan benar-benar dapat berfungsi sebagai pusat belaiar Vang bermanfaat bagi masyarakat.” (Wan)