INDONESIA JURNAL » penyuluhan buta aksara http://indonesiajurnal.com media online Sun, 24 Oct 2021 00:27:28 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=3.7.36
Satgas TMMD 101 Gelar Penyuluhan Buta Aksara http://indonesiajurnal.com/satgas-tmmd-101-gelar-penyuluhan-buta-aksara/ http://indonesiajurnal.com/satgas-tmmd-101-gelar-penyuluhan-buta-aksara/#comments Wed, 18 Apr 2018 23:30:38 +0000 http://indonesiajurnal.com/?p=13151 SAVE_20180419_060818

Muna Barat (Indonesiajurnal.com)– Satgas TMMD 101 Kodim 1416/Muna pada Rabu (18/04/2018) menggelar kegiatan non fisik berupa Penyuluhan Buta Aksara di Balai Desa Sawerigadi Kecamatan Barangka, Kabupaten Muna Barat.

Kepala Desa Sawerigadi La Ode Faada dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga serta terima kasih kepada pemateri dan Kodim 1416/Muna di mana telah memberikan ilmu dan pemahaman kepada masyarakat guna mengetahui hal hal yang baik dan benar yang perlu dilaksanakan.

“Terima kasih kepada Satgas TMMD 101 Kodim 1416 /Muna dan pemateri yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan ilmu berharga kepada masyarakat Sawerigadi. Kami merasa terhormat dan bangga atas kehadirannya,” kata La Ode Faada.

Kegiatan yang diikuti 59 warga Desa Sawerigadi juga dihadiri Pasiter Kodim 1416/Muna Lettu Inf Hamlin, Drs Ashar Kaendo Kabid Paud Diknas Muna Barat dan La Mpera S. Pd Staf Diknas.

Ashar Kaendo sebagai pemateri utama menjelaskan ilmu adalah adalah modal dasar untuk melakukan segala sesuatu dengan demikian belajar menjadi tugas pokok yang harus kita kerjakan sampai kapan pun.

Menanggapi pertanyaan Kepala Desa Sawerigadi tentang solusi mengatasi tingginya angka anak putus sekolah, Kabid Paud menjelaskan bahwa pertama, anak putus sekolah yang disebabkan oleh lingkungan maka tindakan yang harus diakukan adalah harus mengingatkan cara memilih teman dan bergaul yang baik, dan jangan mudah terpengaruh.

Kedua, sambungnya, anak putus sekolah karena biaya tidak perlu lagi dipikirkan karena anak sekolah saat ini telah dianggarkan oleh pemerintah melalui APBD sehingga segala bentuk biaya sudah ditanggung oleh pemerintah.

La Mpera S. Pd sebagai pemateri kedua menjelaskan bahwa buta aksara dapat diartikan tidak dapat melihat sebuah tulisan sehingga tidak dapat dibaca.

Kegiatan penyuluhan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan sejak zaman Belanda namun pada saat itu yang bisa ikut pendidikan hanya kaum laki laki sedangkan perempuan tidak dapat diizinkan.

“Tetapi saat ini kaum laki dan perempuan sudah sama maka seharusnya tidak ada lagi warga negara indonesia yang tergolong buta aksara,” jelasnya.

Sebelum menutup materinya, La Mpera mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. “Alhamndulilah TNI telah memfasilitasi kegiatan ini dan terima kasih telah mengingatkan kami pihak diknas untuk melanjutkan Program Penyuluhan Buta Aksara,” katanya. (penrem143/Wan)

]]>
http://indonesiajurnal.com/satgas-tmmd-101-gelar-penyuluhan-buta-aksara/feed/ 0