Jakarta (indonesiajurnal.com)

Car Free Day yang biasanya hanya ramai oleh warga Ibu Kota yang jalan-jalan sambil lari pagi, pagi itu dibanjiri oleh massa yang melakukan jalan panjang sambil mengibar-kibarkan bendera hitam. Sambil mengelilingi bundaran HI, sesekali massa tersebut meneriakkan takbir.

Massa tersebut adalah massa yang tergabung dalam Panitia Bersama Pendukung dan Pembela ISIS (Islamic State of Iraq and Syam) yaitu para pendukung negara Islam Irak dan Syam. Mereka berasal dari beberapa ormas Islam di beberapa daerah,  Banten, Sukabumi, Cianjur, serta Lamongan.

ISIS merupakan kelompok jihadis yang sedang naik daun yang juga dikenal dengan ISIL (Islamic State of Iraq and Levant) atau DAIIS (ak-Daulah al-Islamiyyah fi al-Iraq wa al-Syam). Aksi solidaritas para pendukung Daulah ISIS (Islmic State Of Irak and Syam) tersebut diikuti lebih dari 700 orang yang berlangsung dengan tertib dan damai.

Iring-iringan massa pendukung ISIS ini mulai bergerak dari Masjid Al Fataa, di Jalan Menteng Raya No. 58, Jakarta Pusat. Sepanjang jalan, mereka melakukan orasi sambil sesekali bertakbir memekikkan kalimat Allah. Tampak sebagian orang di antara mereka membagi-bagikan pamflet dan pin kepada warga yang sedang beraktivitas di sepanjang area Car Free Day.

Kegiatan massa tersebut terpusat di sisi Timur Bundaran HI. Di sana, massa kembali melakukan orasi. Kali ini, beberapa tokoh tampil bergantian menyampaikan pernyataan dukungan mereka terhadap Daulah Islam Iraq dan Syam (ISIS).

Di antara mereka yang melakukan orasi adalah Ustadz Fauzan Al Anshori, Haji Encep (ketua DPP Gerakan Reformasi Islam), Ustadz Syamsudin, Ustadz Jaenal Anshori (salah satu ulama pendukung ISIS dari Jawa Timur), Ustadz Bachrum Syah (Ketua Umum Faksi Jakarta) dan Ustadz Fachry (Ketua Panitia Bersama Pendukung ISIS).

Orasi diawali oleh ustadz M Fachri selaku Ketua Panitia Bersama Pendukung ISIS. Dalam orasinya, Fachri mengingatkan dan menyampaikan agar umat Islam tidak melupakan momen runtuhnya Khilafah Turki Utsmani yang terjadi di bulan Maret 1924.

“Sembilan puluh tahun lamanya bumi Allah ini tidak dipimpin oleh Khilafah,” serunya dihadapan ribuan umat Islam yang mengikuti aksi damai dukungan untuk ISIS di Bundaran HI.

“Sebagai bentuk nyata bahwa kita sangat menginginkan kembali tegaknya hukum Allah di muka bumi ini, mari kita berikan dukungan kepada Daulah Islam Iraq dan Syam, karena mereka Insya Allah adalah cikal bakal Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwwah,” tegas Fachri.

Orasi kemudian dilanjutkan oleh ulama pendukung ISIS dari Jawa Timur (Jatim), ustadz Zaenal Al Anshori yang dengan tegas menyatakan totalitas dukungan dari seluruh Muwahhid dari Jatim untuk mendukung ISIS. Tidak lupa ustadz Zaenal juga menyampaikan beberapa firman Allah dalam Al Qur’an yang menyatakan bahwa berhukum dengan selain hukum Allah adalah kekafiran yang nyata.

Selanjutnya, Ketua DPP Gerakan Reformis Islam (GARIS) H Chep Hermawan dalam orasinya mengatakan bahwa kedatangan seluruh ikhwan muwahhid dalam aksi damai ini karena panggilan Allah dan Rasul-Nya, dan bukan karena bayaran siapa pun. Secara tegas dan lugas H Chep juga mengambil contoh rusaknya undang-undang buatan manusia (DPR dan pemerintah) di negeri ini yang dibuat dan dilanggar sendiri oleh mereka.

“Kita melihat di gedung DPR RI masih terpampang jelas TAP MPR 25 di mana artinya barang siapa warga negara yang beragama Islam tidak boleh eksitensinya atheis dan komunis, tetapi beberapa angggota dewan masih berani mengatakan aku bangga menjadi anak PKI (Partai Komunis Indonesia) seperti  yang dilakukan oleh Rieke Diah Pitaloka atau Oneng” tandas H. Chep Hermawan. .

Ustadz Bachrum Syah selaku Sekretaris Panitia Bersama Pendukung ISIS dalam orasinya menanyakan kepada seluruh ikhwan yang hadir, “Apakah Kalian Bagian dari ISIS?” Dengan semangat dan serentak ribuan pendukung ISIS menjawab, “Ya Kami adalah ISIS”.

“Inilah bukti bahwa kita secara jelas mendukung ISIS dan berharap ISIS dapat melakukan ekspansi ke Indonesia untuk menolong seluruh kaum Muslimin yang ada di negeri ini,” tegas ustadz Bachrum Syah yang juga Ketua Forum Aktivis Syari’at Islam (FAKSI) Jakarta.

Terakhir, orasi kemudian ditutup oleh ustadz Anwar dengan membacakan teks deklarasi dukungan kepada ISIS dalam bahasa Arab dan  Indonesia. (LH/KI)