Laworo (indonesiajurnal.com)- Satgas TMMD ke 101 Muna Barat menyadari bahwa salah satu sasaran terberat dalam penugasan kali ini adalah pembangunan drainase.

Pasalnya dengan panjang 811 meter dan kedalaman yang bervariasi hingga mencapai 2 meter, pembuatan drainase itu juga tidak didukung dengan cuaca yang bagus.

Kondisi cuaca yang kerap hujan deras membuat personel Satgas tertatih-tatih menyelesaikan sasaran yang targetnya mesti rampung dalam 30 hari.

Pantauan Penrem 143, segala upaya dan potensi yang ada dikerahkan untuk menyelesaikan sasaran yang berada di Desa Suka Damai itu.

Komandan Pos 4 Sasaran Drainase Satgas TMMD ke 101 Muna Barat Serma Sofyan mengatakan, dalam pekerjaan ini pihaknya telah mengerahkan 29 personel yang terdiri dari 13 personel TNI ditambah 16 warga.

“Selain itu kami juga mengerahkan peralatan sebanyak 3 unit molen (mesin pengaduk material red), 1 unit alcon, beberapa lembar terpal dan 16 arco (gerobak dorong red),” ujar Serma Sofyan, Rabu (25/04/2018).

Lanjutnya, kendala utama dalam pekerjaan drainase adalah tingginya curah hujan sehingga menyebabkan jalan akses droping meterial berlumpur dan saluran drainase tergenang air.

“Jadi kami harus memompa air keluar dulu baru bisa pasang batu. Juga untuk droping material kami harus gunakan papan sebagai jalanan arco,” jelasnya.

Tidak hanya itu, kata dia, saat hujan turun, pihaknya juga harus menggunakan terpal plastik untuk melindungi pasangan batu drainase.

“Bahkan kalau siang hujan terus, maka waktu kerja kami alihkan di malam hari,” terangnya.

Dia menambahkan dukungan warga Desa Suka Damai dan Warga Desa Labokolo juga mempercepat progres pembangunan drinase itu. (Wan)

Muna Barat (indonesiajurnal.com)-Meski hujan, prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas TMMD ke 101 Muna Barat bersama masyarakat terus menggenjot pembuatan drainase di Desa Suka Damai Kecamatan Tiworo Tengah.

Pantauan Penrem 143, tampak belasan prajurit dibantu puluhan masyarakat dari Desa Suka Damai dan Desa Labokolo bahu membahu menyelesaikan saluran air yang memiliki panjang 811 meter itu.

Untuk menyiasati guyuran hujan, susunan batu bersemen yang telah dibangun ditutupi dengan terpal sehingga air hujan tidak mengenainya.

“Sebelum kering terpal ini akan terus menempel di atas susunan batu itu,” ujar Sersan Sofyan kepada penrem 143 di lokasi sasaran, Kamis (19/04/2018).

Begitu pun dengan air yang masih merendami dasar saluran, pihaknya akan membuangnya dengan menggunakan alcom (mesin pompa air red).

“Ada alcom yang standby untuk membuang airnya. Tidak lama kalau pakai mesin, paling juga butuh waktu satu jam,” ujar Sofyan yang juga Babinsa Desa Suka Damai ini.

Dia berharap, intensitas hujan yang mengguyur Desa Suka Damai berkurang sehingga pekerjaan drainase yang sedang dibuatnya dapat segera selesai.

“Kalau cuaca normal, sisa pekerjaan yang tinggal 400 meter ini dapat kami selesaikan kurang dari dua mingggu,” jelasnya

Untuk diketahui, sasaran pembangunan fisik drainase yang dikerjakan oleh Satgas TMMD mencapai panjang 811 meter dengan ketinggian bervariasi dari 1 meter hingga 2 meter.

Hujan deras yang kerap mengguyur Desa Suka Damai  dalam  satu pekan terakhir ini juga menjadi salah satu faktor penghambat penyelesaian saluran itu. (Wan)