Jakarta (indonesiajurnal.com)

Dalam rilis Penkostrad disebutkan, dalam kesempatan tersebut Pangkostrad didampingi Wakakes Kostrad Letkol Ckm, dr. Viaf dan dokter jaga RS.Gatot Subroto.

Fachri Firmansyah, pemuda lajang kelahiran Surabaya, 10 Januari 1996 kini berbaring sakit dan harus hidup berjuang menata kembali hidupnya, sehingga mimpi menjadi pesepakbola profesional kandas di tengah jalan akibat cidera ligamen di lututnya saat membela Timnas di Piala Cotif Spanyol melawan club Levante pada  2014.

Selama kurun waktu 2 tahun pascaoperasi Fachri Firmasyah pulang ke Surabaya. Demi menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, mantan pemain Sriwijaya FC U21 ini bekerja menjadi seorang security di sebuah perusahaan swasta di kawasan Rungkut Industri dan kuli panggul di pasar.

Ayahnya hanya seorang peracik jamu di Simo Pomahan, Surabaya, sementara ibunya sehari-harinya adalah buruh tukang jahit sandal. Namun apresiasi tinggi patut dialamatkan pada Fachri yang tak mau tertunduk lesu pada semua keterbatasan yang ada.

Keadaan Fachri tersebut menggugah hati nurani  Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi yang juga sekaligus Presiden Direktur PS TNI datang membesuk, setelah Fachri Firmansyah selesai menjalani operasi di RS.Gatot Subroto pada Kamis, 14 Juli 2016 lalu.

Menurut keterangan dokter, ini adalah operasi Fachri yang kedua kali. Dokter bedah RS.Gatot Subroto optimis jika Fachri Firmansyah dapat sembuh normal dan dapat bermain bola kembali. Namun demikian setelah operasi ini harus istirahat total, tidak boleh melakukan kegiatan berat selama kurang lebih 9 bulan.

Pangkostrad memberikan semangat serta motivasi kepada Fachri untuk terus berjuang, tetap semangat dan  tidak putus asa,  bahwa  kesempatan menjadi pemain sepak bola profesional masih terbuka lebar. (Wan)