Foto-foto: Iwan/indonesiajurnal.com)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) berulang tahun ke-65.  Puncak peringatan HUT PBSI digelar di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Senin (09/05/2016).

Acara tersebut dihadiri Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan, mantan Ketua Umum PBSI  Jenderal TNI (Purn) Subagyo HS, Jenderal  TNI (Purn), Djoko Santoso, Wakil Ketua Umum PBSI Mayjen TNI (Purn) Fuad Baasya, pelatih pelatnas PBSI, atlet pelatnas yang akan berlaga di piala Thomas dan Uber.

Selain syukuran ulang tahun, ajang ini untuk merayakan keberangkatan Tim piala Thomas dan Uber Indonesia 2016  yang  dua hari lagi akan berangkat ke Kunshan, Tiongkok.  Para atlet sudah siap bertempur untuk kembali merebut lambang supremasi beregu putra dan putri tersebut pada 15-22 Mei 2016.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan mengungkapkan,  dalam perkembangannya, PBSI mengalami pasang dan surut. “Ada kesulitan dan kebahagiaan yang dialami PBSI sejak berdiri 1951,” ujarnya.

Mantan Menteri Perdagangan itu menambahkan, di masa kepemimpinan Ketua PBSI sebelumnya  sudah banyak prestasi yang ditorehkan. Indonesia sudah meraih piala Thomas sebanyak 13 kali dan Uber 3 kali.  “Sementara Tiongkok  meraih Thomas 9 kali, Malaysia 5 kali, Jepang  1 kali,” lanjutnya.

“Kita terakhir merebut piala Thomas pada tahun 2002 dan Uber pada 1996. Dan sekarang tidak ada alasan kita untuk tidak memenangi Thomas yang ke 14 ini. Saya juga bisa membayangkan keluhan pemain putri kapan untuk mengulangi jaman keemasan dan saya sangat percaya,”  tegas Gita.

Dia pun mengambil contoh pepatah yang menyatakan bahwa kalau ingin jalan dekat bisa sendiri. Namun  kalau ingin jalan jauh harus bersama. Ini sebagai cerminan bahwa untuk menuju cita-cita yang diinginkan yaitu merebut Thomas Cup dan Uber Cup harus dilakukan bersama-sama.

Selain piala Thomas dan Uber, Gita juga menyatakan bahwa selama 2016 prestasi yang digenggam atlet bulutangkis Indonesia cukup lumayan. “Juara di India, Malaysia, hingga juara All England,” paparnya.

Pada tahun ini juga  sebenarnya para pemain bulutangkis Indonesia  tidak punya banyak waktu untuk membentuk training camp karena persiapannya juga beriringan dengan persiapan ke Olimpiade Rio de Janeiro.

“Kali ini masih banyak pemain kita yang hingga last minute masih berjuang untuk mendapat tiket ke Olimpiade,”  ucap  Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Rexy Mainaky. (Wan)