Bekasi (indonesiajurnal.com)- Puskesmas Sukajaya menggelar penyuntikan 1000 vaksin Sinovac di Aula Kantor Desa Sukajaya Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/8/ 2021).

Kepala Desa Sukajaya Amang Suryaman mengatakan, kegiatan vaksinasi tersebut untuk warga berusia 18 hingga 50 tahun.

Sebelum divaksin, peserta harus mengisi data. Kemudian dicek dulu kesehatannya, seperti pemeriksaan gula darah dan tekanan darah. Kemudian dilakukan observasi selama 30 menit.

Bagi yang memiliki riwayat penyakit, tidak disarankan untuk melanjutkan proses vaksin.

Amang mengucapkan terima kasih kepada Puskesmas Sukajaya yang melakukam jemput bola untuk kegiatan vaksinasi tersebut.

“Semoga dengan kegiatan vaksinasi ini,  warga Desa Sukajaya bisa terhindar dari bahaya virus Covid-19,” ucapnya.

Bimaspol Desa Sukajaya Polsek Cikarang Barat Aipda Iis Kurniawan  menuturkan, sebanyak 500 orang telah disuntik vaksin Sinovac.

Dia mengimbau warga agar tetap menjaga kesehatan dan kebersihan dalam kehidupan sehari-hari. Dan selalu menerapkan 5M; memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

“Imbauan agar menerapkan protokol kesehatan sudah dilakukan satu tahun lebih. Dan akan terus kita imbau. Seharusnya masyarakat sudah dapat mengerti akan pentingnya menjaga kesehatan dan  menerapkan protokol kesehatan. Karena itu semua tak lain untuk kebaikan kita semua,” katanya kepada wartawan.

“Kami dari jajaran Muspika, Gugus Tugas Covid-19 di wilayah Desa Sukajaya, serta tenaga kesehatan, tak bosan-bosan memberikan imbauan kepada warga di Cikarang Barat dan Sukajaya untuk selalu menjaga kesehatan dan menerapkan 5 M. Karena itu untuk kebaikan bersama,” terangnya.

Senada, Babinsa Sukajaya juga berharap masyarakat mematuhi prokes yaitu 5M; memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Kegiatan yang dihadiri Kepala Desa Sukajaya H, Amang Suryaman, Bhabinsa Sukajaya, Binmaspol Sukajaya, juga dihadiri unsur BDP, RT, RW, Karangtaruna Malih Dialog, Sukajaya, Aparatur Desa Sukajaya, tenaga kesehatan Puskesmas Sukajaya,  dan lain-lain. (Din)

(Foto: Puspen TNI)

Padang (indonesiajurnal.com)-Sebanyak 1.250 personel mengikuti kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) TNI dengan Komponen Masyarakat Sumatera Barat yang dilaksanakan di UPI Convention Center Padang, beberapa waktu lalu. Demikian rilis Puspen TNI.

Selain peserta dari TNI se-wilayah Sumatera Barat, turut hadir pada acara tersebut dari unsur pemerintahan tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota se-Sumatera Barat, Tokoh Masyarakat, Agama, Adat, Alim Ulama, Ninik Mamak, Bundo Kanduang dan Cadiak Pandai Sumatera Barat, perwakilan dari Ormas dan Organisasi Kewanitaan Sumatera Barat, Mahasiswa se-Sumatera Barat dan pelajar tingkat SLTA se-wilayah Padang.

Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto dalam materi paparannya yang diwakili oleh Paban IV/Komsos Ster TNI Kolonel Kav Achmad Said menyampaikan, bahwa pesatnya perkembangan penduduk dunia yang tidak diimbangi oleh pesatnya ketersediaan pangan, energi, air dan semua kebutuhan hidup manusia memicu timbulnya berbagai konflik.

“Proxy War adalah cara baru yang sengaja digunakan oleh pihak tertentu untuk menguasai suatu wilayah, cara ini dikenal dengan berperang menggunakan pihak ketiga di mana negara yang berperang tidak saling berhadapan langsung untuk saling mengalahkan, dengan sistim berperang menggunakan cara ini maka negara yang menjadi sasaran tidak mengetahui siapa sebenarnya lawan dan kawan,” ujarnya.

Aster Panglima TNI juga menyampaikan pesan kepada seluruh komponen bangsa yang ada di Sumatera Barat kiranya mewaspadai cara baru ini atau yang dikenal dengan Proxy War sebagai tantangan dan ancaman yang harus dihadapi.

“Diperlukan sinergitas dari semua lapisan dan golongan serta persatuan dan kesatuan dalam menjaga keselamatan Bangsa dan Negara Indonesia,” tandasnya.

Sementara, Komandan Korem (Danrem) 032/Wbr Brigjen TNI Widagdo Hendro S., mengharapkan bahwa melalui kegiatan ini hubungan dan silaturahmi antara Tentara Nasional Indonesia dengan seluruh komponen masyarakat yang ada di wilayah Sumatera Barat semakin meningkat, sehingga terbangun karakter bangsa untuk memperkuat ketahanan wilayah nasional. (Wan)