Jakarta (indonesiajurnal.com)

Acara itu dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti, Dirjen Hortikultura  Spudnik Sujono, serta jajaran dari Kementan dan Bulog.

Pasar murah yang digelar dalam rangka menyambut  bulan suci Ramadhan ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Mentan Andi Amran Sulaiman menyatakan, mulai Senin (16/05/2016) telah dtetapkan harga per kilo bawang Rp.24.100.  “Dan saat ini kita keluarkan 300 ton. Kita membutuhkan 800 ton,” ujarnya.

Amran menambahkan, harga cabe sudah  turun Rp.13.000 hingga Rp.15.000, satu atau dua hari ke depan turun. “Dan hari ini sudah ada 300 ton. Khusus untuk operasi pasar lebih dari cukup,” terangnya.

Senada, Dirut Bulog Djarot Kusumayakti mengemukakan, seperti yang diuraikan Mentan, Bulog sudah memiliki stok bawang sebanyak 300 ton. “Kami juga dibantu teman-teman  BGL untuk mempersiapkan stok dalam rangka menstabilkan harga. Intinya ada komitmen yang  cukup kuat dari Kementan, Kemendag,” tukasnya.

Menyambut Ramadhan dan Idul Fitri, sambungnya,  pihaknya telah menyiapkan seluruh bahan pokok agar stok bahan pokok tetap aman.

Tak terjadi monopoli

Sementara, Dirjen Hortikultura  Spudnik Sujono  menegaskan, digelarnya pasar murah  merupakan strategi untuk menetralisasi pasar. Untuk tahap awal bawang merah yang akan didistribusikan sebanyak 23.000 ton. “12.600 ton saja sudah cukup untuk memenuhi satu bulan,” terangnya.

Jadi, setiap hari bawang merah yang didistribuskan sebanyak 240 ton. “Itu harus disalurkan,” ucapnya.

Dia kemudian merinci jalur pendistribusian bawang merah tersebut. Untuk pasar induk 20 truk, Cibitung dan Tanah Tinggi 10 truk. Banten 15 truk, Bandung 15. “Jadi  total 70 truk. Dan bawang merahnya berjumlah 240 ton,” tukasnya.

Diutarakannya, kebutuhan Jakarta sendiri 35-40 truk, tapi didistribusikan 20 truk per hari. “Hal ini bertujuan agar tidak terjadi monopoli,” cetusnya. (Wan)