INDONESIA JURNAL » Kembangkan http://indonesiajurnal.com media online Fri, 06 May 2022 02:47:43 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=3.7.38
PT. API & MKU Kembangkan Bisnis Manufaktur dan Konstruksi http://indonesiajurnal.com/pt-api-mku-kembangkan-bisnis-manufaktur-dan-konstruksi/ http://indonesiajurnal.com/pt-api-mku-kembangkan-bisnis-manufaktur-dan-konstruksi/#comments Thu, 19 Mar 2015 03:51:17 +0000 http://indonesiajurnal.com/?p=8319 Mr. Choe Byoung Woo

Mr. Choe Byoung Woo

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Tahun 2014 hubungan diplomatik Republik Indonesia-Republik Korea menginjak usia ke-41. Hubungan diplomatik kedua negara dibuka pada 1973, sementara hubungan konsuler dibuka 7 tahun sebelumnya yakni pada 1966.

Kedua negara terus berupaya meningkatkan hubungan dan kerja sama baik bilateral, regional maupun multilateral. Hubungan dan kerja sama bilateral memasuki babak baru-kemitraan strategis pada 2006 dengan ditandatanganinya “Joint Declaration on Strategic Partnership to Promote Friendship and Cooperation between Republic of Indonesia and the Republic of Korea“.

Kedua negara memiliki sejumlah forum dan atau modalitas dalam rangka kerja sama bilateral seperti:

- Pertemuan Working Level Task Force (WLTF)

- Joint Task Force on Economic Cooperation (2007)

- Working Level Task Force Meeting / WLTFM (2008)

- Sekretariat Bersama RI – ROK di Jakarta (2012)

- Joint Economic Committee (WLTFM) Tingkat Menteri Ekonomi.

Untuk mewujudkan pilar kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi, kedua negara setuju membentuk Indonesia-Korea Joint Task Force on Economic Cooperation (JTF-EC) yang telah menyelenggarakan pertemuan tahunan sejak 2007. Pada 2011, Indonesia-Korea JTF-EC direvitalisasi menjadi Working Level Task Force Meeting (WLTFM) yang melakukan pertemuan dua kali setahun untuk mengakomodasi perkembangan yang signifikan dalam kerjasama ekonomi kedua negara. Pertemuan pertama WLTFM telah dilaksanakan di Bali pada tanggal 18-19 Mei 2011.

Data menunjukkan bahwa nilai realisasi investasi Korea Selatan di Indonesia terus meningkat pada tahun 2013. Pada tahun tersebut, nilai investasi dari Korsel mencapai USD 2,2 miliar. Nilai tersebut telah melebihi nilai investasi Korsel pada tahun 2012 dan menempatkan Korsel sebagai investor terbesar ke-4 setelah Jepang, Singapura dan Amerika Serikat.

Investasi Korsel di Indonesia terutama pada sektor industri elektronik, telekomunikasi, konstruksi, otomotif, pertambangan, migas, air bersih, perbankkan dan perhotelan. Baru-baru ini, terdapat investasi yang bernilai miliaran US dolar dari perusahaan-perusahaan besar Korsel seperti POSCO, Hankook Tire, Lotte Group, Cheil Jedang Group di Indonesia.

Sebelumnya sudah ada perusahaan-perusahaan Korea yang sudah berinvestasi lama di Indonesia, salah satunya seperti Korindo, Aneka Panel Indonesia (Api) dan Multi Konstruksi Utama (MKU), KMK dan masih banyak lagi. Hal tersebut membuktikan adanya kepercayaan yang tinggi dari para investor Korsel kepada Indonesia. Keputusan investasi tersebut diikuti bukan hanya oleh perusahaan afiliasi dan perusahaan vendor dari perusahaan besar Korsel, tetapi juga oleh perusahaan Korsel lainnya.

Eksis di bidang Manufaktur dan konstruksi

Salah satu perusahaan Korea yang sudah lama mengembangkan sayapnya di Indonesia dalam bidang manufaktur dan konstruksi adalah PT. Aneka Panel Indonesia (Api) & PT. Multi Konstruksi Utama (MKU).

Masuk ke Indonesia pada 1983. Memulai usaha pada 1984, dan sekarang berkantor di bilangan Pancoran, Jakarta selatan. Perusahaan ini dipimpin langsung oleh warga Korea Mr. Choe Byoung Woo (CBW) sebagai President Director, dan saat ini sudah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Bisnis PT. API  &  MKU di bidang manufaktur dan konstruksi sudah tidak asing di telinga para pengusaha Indonesia dan pengusaha asing yang ingin membangun bangunan seperti pabrik maupun properti. Perkembangan Api & MKU meningkat cepat di Indonesia dengan mengedepankan dan mensejahterakan para karyawan–karyawannya. Hal itu terbukti ketika demonstrasi buruh di mana-mana, namun API & MKU tidak mengalaminya.

PT. API & MKU memberikan kontribusi cukup besar dalam CSR (Coorporate Social Responsibility) di Indonesia, seperti memberikan bantuan bencana alam di Aceh, bencana banjir dan longsor, bencana gunung Merapi, membangun prasarana kesehatan, Sekolah Luar Biasa (SLB), tempat ibadah dan lain-lain.

Kontribusi PT. API & MKU terhadap CSR tidak hanya sekedar memberikan bantuan sandang dan pangan saja, akan tetapi pakaian dan papan. Yang mana bantuan bangunan tersebut menggunakan bahan material dari PT. API & MKU.

Saat ditemui di kawasan Karawang Timur, Jawa Barat,  Choe Byoung Woo menjelaskan mengenai bisnis kontruksinya tersebut. Menurutnya, konstruksi material seperti atap dengan menggunakan sealing merupakan bidang utama dari perusahaan tersebut.

“Kelebihan atau keunggulan material yang digunakan adalah waktu yang efisien dalam membangun sebuah proyek, ekonomis dalam energy saving, corak dinding yang bercorak (sesuai permintaan), cukup kuat dan tahan rayap sampai 20 hingga 30 tahun, memiliki bahan yang ringan dan sangat bagus untuk pembangunan perumahan. Hanya saja biaya sedikit mahal dibandingkan menggunakan meterial batu bata dan semen,” terangnya.

Ditambahkannya, PT. API  & MKU memiliki fasilitas manufaktur sandwich panel terbaru dengan pengalaman yang luas di bidang  manufaktur dan konstruksi. Perusahaan ini siap membantu meningkatkan efisiensi produksi para pelanggan dengan mengurangi masa konstruksi dan biaya.

“Dengan sandwich panel, PT. API & MKU siap membantu untuk menciptakan lingkungan kerja para pekerjanya untuk melaksanakan proyek-proyek seperti pabrik baru, gedung perkantoran, gudang, laboratorium, pusat olahraga, dan masih banyak lagi.

Berangkat dari komitmen, PT. API  & MKU mempertahankan kontrol kualitas terbaik, inovasi teknologi yang berkelanjutan, kepuasan pelanggan, dan penyediaan keunggulan dalam produk dan pengerjaan

Namun, diakui Choe Byoung Woo, bahan bakunya masih didatangkan dari luar negeri. Dan disesuaikan permintaan. Produk coil (streofoam) masih diimpor dari Korea dan China, sedangkan bahan-bahan material lainnya masih didapat dari Indonesia.

Kekurangannya hanya pada streofoam (fire retardant), ketika kena api bahan tersebut tidak terbakar akan tetapi menyusut. Banyak perusahaan lain di bidang yang sama tidak memakai lapisan tanpa fire retardant.

“Material ini sudah diuji coba kelayakannya ketika di dalam ruang tertutup dibakar sampai mencapai 7000 Celcius, dan ketika seseorang memegang dari luar tidak akan merasakan panas,” cetusnya.

Konsen di bidang sosial pendidikan

Mr. Choe Byoung Woo menjadi WNI pada 2005. Selain menekuni bisnis, pria kelahiran Korea ini juga memiliki cita-cita mulia, yaitu ingin mencerdaskan anak-anak Indonesia lewat  pendidikan. Terutama terhadap anak-anak yang berada di lingkungan usahanya di Karawang Timur, Jawa Barat.

Untuk mewujudkan obsesinya, Choe Byoung Woo mendirikan sekolah mini bahasa Inggris di dalam pabrik dengan fasilitas perpustakaan dengan pengajar utama President Director  PT. API & MKU.

Saat tiba di pabriknya, pria energik ini tengah mengajar anak-anak usia 7 hingga 13 tahun. Dia dibantu satu orang guru dari Indonesia. Selain itu, dia juga memberikan bea siswa kepada anak yang berprestasi. Bea siswa tersebut berupa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di salah satu universitas di Korea. “Sudah puluhan anak didik yang berhasil sampai masuk dunia kerja dan sukses.”

Dia pun mengaku suka dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo.  “Saya suka dengan Presiden Indonesia sekarang, Pak Jokowi sebagai pemimpin yang clean and clear, walaupun tidak harus 100 persen bersih,” tukasnya. (AF/WN)

]]>
http://indonesiajurnal.com/pt-api-mku-kembangkan-bisnis-manufaktur-dan-konstruksi/feed/ 0