Jakarta (indonesiajurnal.com)

Sebelumnya, lembaga ini masih Dinas Hidro-Oseanografi TNI AL (Dishidros). Dishidros adalah Badan Pelaksana Pusat Mabes AL yang berkedudukan langsung di bawah Kasal mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan hidro-oseanografi yang meliputi survei, penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut dan keselamatan navigasi pelayaran, baik untuk kepentingan TNI maupun kepentingan umum.

Saat ini ketersediaan data dan informasi hidros di seluruh wilayah perairan dan yurisdiksi seluas 5,8 juta Km pesegi yang menjadi tugas utama Dishidros untuk menjaga keakuratan kepada para penggunaannya untuk menggunakan ruang laut nasional secara optimal.

Pemerintah menetapkan Dishidros sebagai wakil negara Indonesia (member state) sejak tahun 1960 di International Hydrografi Organization (IHO) yang berkedudukan di Monaco dan sekaligus sebagai anggota Komisi Hidrografi Asia Timur (East Asia Hydmgraphic Commission-EAHC).

Sebagai anggota IHO, Dishidros berkewajiban untuk mematuhi dan melaksanakan ketetapan-ketetapan internasional di bidang survei maupun pemetaan laut, agar hasil survei dan produk Peta Laut Indonesia serta produk pubkikasi nautika yang dihasilkan terjaga kualitas dan keakurasiannya

Dalam sambutannya, Kasal mengungkapkan, Indonesia merupakan wilayah strategis untuk pelayaran. Oleh karena itu,  keamanan terhadap pelayaran tersebut sangat penting. “Dan di sinilah peran Hidrografi dan Oseanografi TNI Amgkatan Laut begitu penting,” tandasnya.

Jenderal bintang empat ini pun berpesan kepada jajaran Pushidrosal agar menyesuaikan dengan perubahan status itu. Dan terus meningkatkan kinerjanya. (Wan)