(Foto: Iwan/indonesiajurnal.com)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Jumlah pengikut ISIS di Indonesia tidak terlalu banyak. Demikian ditegaskan Kepala Bidang Penindakan BNPT Brigadir Jenderal  Polisi  Hamidin.

Menurut Jenderal bintang satu ini, menurut sensus terakhir jumlah penduduk Indonesia sekitar 256 juta jiwa.  Sekitar 88 persen beragama Islam. “Ada sekitar 384 yang mengikuti ajaran ISIS. Dan sekitar 200 belum teridentifikasi. Itu relatif kecil dibanding jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas muslim,” ujarnya dalam Dialog Pelibatan Masyarakat dalam Mencegah Paham radikal-terorisme melalui perspektif Sosial Budaya di Provinsi DKI Jakarta, Kamis (04/08/2016).

Berdasarkan catatannya, di beberapa  negara yang mayoritas penduduknya non muslim, jumlah pengikut organisasi teroris global tersebut  cukup besar, seperti Rusia yang jumlahnya  sekitar 600 orang. “Di negara  Perancis  sekitar  247 orang,  di Inggris  211, Australia 200,” tandasnya.

Menurutnya, selama ini ada 21 organisasi yang berafiliasi ke ISIS.  Motif yang digunakan organisasi yang berbasis di Irak Syria ini memang memiliki daya tarik tersendiri.

Dalam pemahaman organisasi teroris terbesar ini bahwa saat ini muncul berbagai persoalan, seperti kekeringan di mana-mana, laki-laki ingin jadi perempuan, munculnya Imam Mahdi, dan sebagai tanda akhir-akhir jaman. “Berangkat dari hal itu, maka ISIS berpandangan hal itu harus diatasi dengan betbagai cara,” urainya.

Intinya, sambungnya, ISIS salah dalam menafsirkan kandungan Al Quran dan Hadits. “Berdasarkan pengakuan teroris yang ditahan, mereka tertipu dengan konsep ISIS.”  (Wan)