INDONESIA JURNAL » jenderal moeldoko http://indonesiajurnal.com media online Thu, 02 Sep 2021 07:20:30 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=3.7.36
Jenderal Moeldoko: TNI Harus Bangun Komunitas dengan Media http://indonesiajurnal.com/jenderal-moeldoko-tni-harus-bangun-komunitas-dengan-media/ http://indonesiajurnal.com/jenderal-moeldoko-tni-harus-bangun-komunitas-dengan-media/#comments Wed, 15 Apr 2015 05:32:15 +0000 http://indonesiajurnal.com/?p=8402 (Foto: Puspen TNI)

(Foto: Puspen TNI)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Guna kepentingan diseminasi informasi bagi penguatan TNI, Counter Opini dan proteksi, Pusat Penerangan di jajaran TNI harus bisa membangun komunitas dengan media sekaligus menjadi wahana penguatan kapasitas sumber daya manusia penerangan TNI.

Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal Moeldoko di depan peserta Rapat Koordinasi Teknis Penerangan (Rakornispen) TNI tahun 2015, di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Selasa (14/04/2015).

“Peran media di era globalisasi saat ini adalah suatu keniscayaan, sehingga apa yang ada di media akan mempengaruhi realitas subyektif interaksi antar organisasi atau interaksi sosial pelaku organisasi di masyarakat,” tegas Panglima TNI.

Dalam rilis Puspen TNI  yang diterima indonesiajurnal.com, Jenderal Moeldoko mengatakan, berangkat dari besarnya peran media dalam mempengaruhi peran publik, Pusat Penerangan TNI dan Penerangan Angkatan sangat perlu memikirkan strategi dan sistem diseminasi informasi dan proteksi organisasi secara akurat dan berkualitas terlebih dihadapkan kepada globalisasi media yang tak terelakkan lagi.

“Pendekatan profesional harus menjadi kata kunci dalam pengembangan kapasitas, kapabilitas dan kreatifitas personel penerangan termasuk kapasitas dan naluri intelejen yang harus dimiliki personel penerangan TNI, guna dapat membaca setiap kecenderungan yang berkembang. Untuk itulah saya sekarang ini memobilisasi penerangan TNI agar dapat digerakkan,” ujar Panglima TNI.

“Dengan kapasitas dan naluri intelijen, lembaga penerangan di jajaran TNI harus dapat memanfaatkan munculnya lembaga-lembaga Media Wacth, yang keras terhadap pers negatif sebagai jawaban terhadap maraknya penerbitan pers kuning, Massen Presse dan Geschaff Presse,” lanjutnya.

Jenderal bintang empat itu berharap, agar mulai saat ini masing-masing jajaran penerangan untuk melakukan perubahan di unit kerjanya. “Dan tunjukan kalian bisa berprestasi di tengah-tengah kekurangan yang kalian hadapi. Jadikan tantangan sebagai suatu kebutuhan kebutuhan. Perwira penerangan jangan ragu-ragu untuk memuat berita TNI sebanyak-banyaknya di media. Tidak usah takut nanti dimarahi, dan kalau ada kekurangan-kekurangan itu nanti urusan saya yang menyelesaikan,” tandasnya.

Rakornispen TNI tahun 2015 yang berlangsung selama satu hari mengambil tema “Mewujudkan Interoperabilitas Jajaran Penerangan TNI Guna Mendukung Tugas Pokok”, diikuti 132 personel, terdiri dari 13 personel Mabes TNI, 50 personel TNI AD, 38 personel TNI AL, 16 personel TNI AU, 5 personel Peninjau dan 13 personel undangan, menghadirkan tiga narasumber yaitu Budiarto Shambazy (Wartawan Senior Kompas), Effendi Gazali (Pakar Komunikasi), dan Balques Manisang (News Anchor tvOne).

Turut hadir dalam acara tersebut, para Asisten Panglima TNI, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya, Kadispenad Brigjen TNI Wuryanto, Kadispenal Laksma TNI Manahan Simorangkir dan Kadispenau Marsma TNI Hadi Tjahjanto. (Wan)

 

]]>
http://indonesiajurnal.com/jenderal-moeldoko-tni-harus-bangun-komunitas-dengan-media/feed/ 0
Jenderal Moeldoko: TNI dan PPAD Satu Jiwa http://indonesiajurnal.com/jenderal-moeldoko-tni-dan-ppad-satu-jiwa/ http://indonesiajurnal.com/jenderal-moeldoko-tni-dan-ppad-satu-jiwa/#comments Fri, 20 Mar 2015 04:09:24 +0000 http://indonesiajurnal.com/?p=8330 (Foto: Puspen TNI)

(Foto: Puspen TNI)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Panglima TNI Jenderal Moeldoko didampingi Aster Panglima TNI Mayjen TNI Ngakan Gede Sugiartha Garjitha, S.H., dan Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya menerima Audiensi Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) yang diketuai oleh Jenderal TNI (Purn) Wiyono Suyono beserta tiga stafnya, bertempat di ruang tamu Panglima TNI Jl. Merdeka Barat No. 2, Jakarta Pusat, Kamis (19/03/2015). Demikian rilis Puspen TNI dalam yang diterima indonesiajurnal.com.

Dalam audiensinya, Jenderal TNI (Purn) Wiyono Suyono menyampaikan bahwa PPAD dan TNI adalah satu jiwa, satu visi, dan satu misi kenegaraan yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Melihat perkembangan situasi dan kondisi negara saat ini, PPAD terpanggil untuk memberikan masukan kepada Panglima TNI.

Menurut Panglima TNI, pada prinsipnya TNI mengakomodasi apa yang telah disampaikan oleh PPAD.  “TNI mengerti dan telah mengantisipasi itu semua apabila terjadi sesuatu yang membahayakan keamanan NKRI,” kata Jenderal TNI Moeldoko.

Panglima TNI meyakinkan kepada PPAD bahwa situasi keamanan negara saat ini masih aman dan terkendali, untuk itu TNI belum perlu terjun langsung ke lapangan dan situasi keamanan negara masih dibawah kendali dan tanggung jawab Polri. Namun demikian, TNI sudah mengantisipasi hal tersebut dan selalu siap sedia apabila diperlukan. (Wan)

]]>
http://indonesiajurnal.com/jenderal-moeldoko-tni-dan-ppad-satu-jiwa/feed/ 0
Panglima TNI Apresiasi Pengangkatan Black Box AirAsia QZ-8501 http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-apresiasi-pengangkatan-black-box-airasia-qz-8501/ http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-apresiasi-pengangkatan-black-box-airasia-qz-8501/#comments Wed, 14 Jan 2015 05:35:51 +0000 http://indonesiajurnal.com/?p=8148 (Foto: Puspen TNI)

(Foto: Puspen TNI)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko didampingi Kasal Laksdya  TNI Ade Supandi, Kasau Marsdya TNI Agus Supriyatna, Ketua KNKT Tatang Kurniadi, para Asisten Panglima TNI, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya dan beberapa pejabat teras Mabes TNI kembali mengunjungi perairan Selat Karimata guna memberikan apresiasi dan penghargaan kepada prajurit TNI yang terlibat  dalam pencarian pesawat Airasia QZ-8501 khususnya setelah keberhasilan pengangkatan Flight Data Recorder (FDR), salah satu bagian dari kotak hitam (black box)  di perairan Karimata Kalimantan Tengah, Senin (12/01/2015). Demikian rilis Puspen TNI yang diterima indonesiajurnal.com.

Seperti diketahui bahwa pada pukul 07.10 WITA, tim penyelam berhasil mengangkat dan memastikan  Flight Data Recorder milik pesawat AirAsia dari dasar laut tidak jauh dari penemuan ekor pesawat di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Keberhasilan tim penyelam tersebut, selanjutnya dilaporkan kepada Panglima TNI dan selanjutnya Kotak Hitam tersebut dipindahkan ke KRI Banda Aceh.

“Saya ingat saat datang pertama menemukan ekor, saya ke sini lagi bisa angkat ekor, kemudian Flight Data Recorder. Saya datang ke sini, harus bisa temukan sisanya (bagian pesawat lain),” kata Jenderal TNI Moeldoko di geladak KRI Banda Aceh.

Panglima TNI menyampaikan ucapan terma kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam pencarian AirAsia tersebut. Di samping itu Panglima TNI juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada militer negara sahabat, Basarnas, BPPT dan elemen lainnya yang turut membantu operasi pencarian Air Asia QZ8501.

“Saya selaku Panglima TNI berterima kasih kepada masyarakat Indonesia, Basarnas, dan prajurit yang tidak kenal waktu dan bahaya. Terima kasih kepada masyarakat internasional, negara sahabat yang mengerahkan kekuatan alutsista personel dan kekuatan,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI menekankan kepada para prajurit untuk tetap melanjutkan pencarian bagian body pesawat AirAsia QZ-8501 yang masih  belum ditemukan karena diyakini masih banyak korban penumpang yang terjebak didalamnya. Cockpit Voice Recorder (CVR) harus ditemukan,” tegas Panglima TNI.

Panglima TNI merasa bangga kepada prajurit penyelam, saat ini jumlahnya masih memadai, masih ada 81 orang. Penyelam gabungan TNI Angkatan Laut yang berhasil menemukan dan mengambil Flight Data Recorder pesawat AirAsia QZ-8501 mendapatkan hadiah sebesar Rp 100 juta dari Panglima TNI. Uang tersebut untuk dibagi rata kepada 81 orang penyelam dari Komando Pasukan Katak, Marinir, dan Dinas Selam Bawah Air. Menurut Panglima TNI, Pangarmabar Laksda TNI Widodo telah menjalankan tugas dengan baik.

Seperti diketahui, Jenderal TNI Moeldoko telah beberapa kali mengunjungi para prajurit yang mengemban misi kemanusiaan yaitu operasi pengangkatan, evakuasi korban dan juga badan pesawat AirAsia QZ-8501,  sekaligus memberikan semangat para prajurit TNI di lapangan. Hari Sabtu malam, Panglima TNI dan rombongan baru saja kembali ke Jakarta usai pengangkatan ekor pesawat setelah 3 hari berturut-turut menginap di KRI Banda Aceh. Mendapat laporan  FDR ditemukan, Panglima TNI kembali ke Pangkalan Bun dan menuju KRI Banda Aceh yang telah beroperasi sejak pesawat dinyatakan hilang kontak tersebut. (Wan)

 

]]>
http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-apresiasi-pengangkatan-black-box-airasia-qz-8501/feed/ 0
Panglima TNI Khawatirkan Keberadaan Black Box http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-khawatirkan-keberadaan-black-box/ http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-khawatirkan-keberadaan-black-box/#comments Fri, 09 Jan 2015 10:34:59 +0000 http://indonesiajurnal.com/?p=8141 (Foto: Puspen TNI)

(Foto: Puspen TNI)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku khawatir terkait dengan keberadaan black box mengingat kondisi ekor pesawat AirAsia QZ-8501 di dalam dasar laut perairan Selat Karimata sudah berantakan.

Kekhawatiran Jenderal Moeldoko tersebut disampaikan di atas geladak KRI Banda Aceh, perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Jumat (09/01/2015).

Dalam riis Puspen TNI yang diterima indonesiajurnal.com, Panglima TNI menjelaskan pada saat ditemukan, posisi bawah ekor masuk ke lumpur. Sayap kiri dan kanan sudah putus. Ada empat jendela yang masih tersambung dengan ekor.

“Ekor pesawat memang sudah ditemukan, saya khawatir kotak hitam (black box) sudah tidak di tempatnya karena ekor pesawat sudah berantakan,” ujarnya.

Menurut Jenderal bintang empat itu, Tim SAR sudah berupaya mencari kotak hitam, namun belum membuahkan hasil. Tadi pagi, tim penyelam pertama sebanyak enam orang turun selama 62 menit untuk memeriksa bagian dalam ekor pada pukul 06.15 WITA.

“Tadi kami memaksimalkan cuaca yang baik. Mereka menyelam menggunakan tabung udara cadangan,” teramgnya.

Panglima TNI melanjutkan, untuk rencana selanjutnya Tim SAR akan menggunakan alat berat crane dan balon untuk mengangkat ekor. Tim penyelam kedua saat ini disiapkan untuk mengikat sling (tali baja) crane ke ekor pesawat, dilanjutkan membawa balon dan dikaitkan. Sling dari Kapal Crest Onix juga akan dikaitkan. Itu kekuatannya 60 ton.

Di samping itu, Tim SAR juga melakukan upaya untuk mencari kotak hitam dengan menggunakan ping detector yang dibawa Kapal Negara Jadayat. Tujuh penyelam di Kapal Jadayat mengikuti arah ping detector hingga sejauh 300 meter dari lokasi awal.

“Kami mencari arah ping itu ke mana. Kalau ada ping, baru muncul sinyal,” tandasnya. (Wan)

 

]]>
http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-khawatirkan-keberadaan-black-box/feed/ 0
Panglima TNI Pimpin Langsung Operasi Pengangkatan AirAsia QZ-8501 http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-pimpin-langsung-operasi-pengangkatan-airasia-qz-8501/ http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-pimpin-langsung-operasi-pengangkatan-airasia-qz-8501/#comments Thu, 08 Jan 2015 09:06:22 +0000 http://indonesiajurnal.com/?p=8128 (Foto: Puspen TNI)

(Foto: Puspen TNI)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko memimpin langsung proses pelaksanaan operasi pengangkatan bagian ekor pesawat AirAsia QZ-8501 yang telah berhasil ditemukan di dasar laut perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Kamis (08/01/2015). Demikian rilis Puspen TNI yang diterima indonesiajurnal.com.

Dalam memimpin operasi pengangkatan bagian ekor pesawat AirAsia QZ-8501, Panglima TNI terbang dari Jakarta dengan menggunakan Boeng-737 TNI AU ke Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, dilanjutkan dengan pesawat helikopter menuju KRI Banda Aceh yang menjadi Kapal Markas dalam operasi tersebut.

Jenderal Moeldoko mengakui masih terdapat beberapa kendala yang menghambat dalam proses evakuasi ekor pesawat tersebut, salah satunya kondisi cuaca dan arus di perairan tempat jatuhnya pesawat.

“Arus bawah laut mencapai 2 sampai dengan 5 knot. Tingkat kejernihan air bisa sampai nol. Saya akan manfaatkan cuaca. Prioritas hari ini saya akan pimpin sendiri pengangkatan ekor pesawat, karena di dalamnya ada black box,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan, hal lain yang juga menjadi hambatan dan dihadapi Tim SAR di lapangan adalah sistem pengangkatan ekor pesawat ke atas permukaan. Meski demikian Tim SAR telah menyiapkan subsurface vehicle yang dilengkapi balon khusus untuk mengambangkan pesawat dari bawah air.

“Kemampuan angkat balon yang disiapkan kurang lebih hanya 10 ton, mudah-mudahan nanti beban yang ada tidak melebihi itu. Namun demikian kendala itu sudah diantisipasi dengan menyiapkan opsi berikutnya, yakni crane pontoon yang dibawa dari Semarang,” ujar jenderal bintang empat itu.

Lokasi penemuan ekor AirAsia QZ-8501 berada di titik koordinat 3 derajat 38′ 39” Lintang Selatan dan 109 derajat 43′ 45” Bujur Timur. Lokasinya berjarak sekitar 127 kilometer dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dan 188 kilometer dari Pulau Belitung. Serpihan bagian ekor pesawat telah diverifikasi oleh dua penyelam dari Tim Intai Amfibi TNI Angkatan Laut yang berada di kedalaman 34 meter. Saat ditemukan, obyek sudah terkoyak di beberapa sisi. Namun bentuk ekor masih jelas terlihat karena menghujam ke dasar laut.

Dalam memimpin operasi pengangkatan ekor pesawat tersebut, Jenderal TNI Moeldoko didampingi beberapa pejabat TNI antara lain Pangkoops I TNI AU Marsda TNI Dwi Putranto, Pangarmabar Laksda TNI Widodo, Dankormar Mayjen TNI Faridz Washington, Asintel Panglima TNI Laksda Amri Husaini, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Indra Hidayat, Aster Panglima TNI, Ngakan G. Sugiartha, S.H., dan Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya. (Wan)

 

]]>
http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-pimpin-langsung-operasi-pengangkatan-airasia-qz-8501/feed/ 0
Panglima TNI Pimpin Sertijab Kasal http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-pimpin-sertijab-kasal/ http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-pimpin-sertijab-kasal/#comments Tue, 06 Jan 2015 09:52:11 +0000 http://indonesiajurnal.com/?p=8117 (Foto: Puspen TNI)

(Foto: Puspen TNI)

Surabaya (indonesiajurnal.com)-Panglima TNI Jenderal Moeldoko memimpin Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) dari Laksamana TNI Dr. Marsetio kepada Laksamana Madya TNI Ade Supandi, S.E., di Dermaga Ujung, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Surabaya, Jawa Timur, Selasa (06/01/2015). Demikian rilis Puspen TNI yang diterima indonesiajurnal.com.

Sebelum menjadi Kasal, perwira lulusan AAL Angkatan-28 tahun 1983 ini menjabat sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.  Pengangkatan Laksamana Madya (Laksdya) TNI Ade Supandi, S.E. sebagai Kasal didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 92/TNI/2014 yang ditandatangani Presiden RI Joko Widodo pada 31 Desember 2014.

Laksdya TNI Ade Supandi, S.E. yang lahir pada tanggal 26 Mei 1960 di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, dilantik menjadi Kasal oleh Presiden RI Joko Widodo pada hari Rabu 31 Desember 2014 di Istana Negara Jakarta.

Panglima TNI dalam sambutannya mengatakan bahwa, awal tahun 2015 hingga lima tahun ke depan merupakan babak baru keberlanjutan pembangunan kekuatan dan pengembangan kemampuan TNI.  Pembangunan kekuatan dan pengembangan kemampuan TNI tersebut, disusun dalam kerangka kebijakan Minimum Essential Force, yang ditujukan guna mengamankan kepentingan nasional, yang implementasinya harus melalui tahapan Fiscal And Program Guidance, yang merupakan salah satu tahapan krusial dalam pembangunan kekuatan, karena merupakan penghubung antara ends dengan means untuk mendapatkan Available Forces.

“TNI telah menetapkan Renstra Pemeliharaan dan Perbaikan Alutsista 2015-2019 dan Renstra Pembangunan Kesejahteraan Prajurit 2015-2019, sebagai upaya mengeliminasi potensi disparitas tersebut,” ujar Panglima TNI.

Di samping itu, Panglima TNI juga menyampaikan bahwa berlakunya Asean Political Security Community, termasuk di dalamnya Asean Maritime Forum, yang bersamaan waktunya dengan pelaksanaan pembangunan kekuatan TNI. Hal ini menuntut Indonesia menjadi pemain yang aktif, sebab Asean Maritime Forum akan lebih banyak memainkan aspek operasional yang membutuhkan penggunaan instrumen militer, dalam hal ini Angkatan Laut yang kredibel dan mempunyai kemampuan penangkalan, dalam rangka kerja sama menjaga stabilitas keamanan kawasan Asia Tenggara, yang kian rumit dalam tahun-tahun ke depan.

“Untuk menghadapi semua tantangan yang berkembang, TNI AL saat ini telah memiliki perencanaan Midlife Update terhadap sistem senjata yang esensial, untuk tidak memberatkan di masa mendatang, disamping skenario modernisasi Alutsista, yang bentangnya dari sekarang hingga 15 tahun mendatang,” terangnya.

Di akhir sambutannya Jenderal TNI Moeldoko atas nama Komando, mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Laksamana TNI Dr. Marsetio, atas semangat dan dedikasi, yang telah diabdikan selama ini.  “Ucapan senada, saya sampaikan kepada Nyonya Peny Marsetio, atas bhaktinya dalam membina keluarga besar Jalasenastri.”

“Demikian juga kepada Laksamana Madya TNI Ade Supandi, S.E, atas nama seluruh prajurit TNI, saya menyambut dengan bangga, disertai ucapan selamat mengemban tugas sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut.  Berbekal integritas, pengalaman dan keyakinan diri, saya yakin Laksamana dapat melaksanakan amanah serta kepercayaan jabatan yang diberikan oleh bangsa dan negara ini dengan baik, guna memenuhi harapan untuk menjadikan TNI AL lebih  profesional, militan, solid dan dicintai rakyat,” sambungnya.

Sehari sebelum pelaksanaan sertijab, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio didampingi penggantinya Laksdya TNI Ade Supandi, S.E. melakukan inspeksi kapal-kapal perang TNI AL (admiral inspection) yang tengah sandar di Dermaga Koarmatim, Surabaya. Admiral Inspection merupakan salah satu tradisi di lingkungan TNI AL untuk memeriksa kesiapan unsur-unsur TNI AL yang terakhir kalinya sebelum tongkat estafet kepemimpinan diserahterimakan, sekaligus sebagai sarana salam pamitan dengan prajurit serta untuk memperkenalkan pemimpin yang baru. (Wan)

]]>
http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-pimpin-sertijab-kasal/feed/ 0
TNI Siap Bantu Keluarga Korban Air Asia QZ-8501 http://indonesiajurnal.com/tni-siap-bantu-keluarga-korban-air-asia-qz-8501/ http://indonesiajurnal.com/tni-siap-bantu-keluarga-korban-air-asia-qz-8501/#comments Tue, 06 Jan 2015 06:21:43 +0000 http://indonesiajurnal.com/?p=8106 (Foto: Puspen TNI)

(Foto: Puspen TNI)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap membantu seluruh keluarga korban Air Asia QZ-8501 untuk melaksanakan tabur bunga di lokasi pencarian dengan menggunakan pesawat Hercules dari Surabaya ke Pangkalan Bun, dilanjutkan ke lokasi pencarian korban menggunakan Kapal Perang (KRI).

Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko didampingi Kapolri Jenderal Polisi Sutarman saat meninjau langsung keluarga korban Air Asia QZ-8501 di RS. Bhayangkara Polda Jawa Timur, Senin (05/01/2015).

Menurut Panglima TNI, hal tersebut bertujuan untuk membantu mengurangi kesedihan dan rasa kehilangan dari keluarga. “TNI akan meningkatkan apa yang bisa dilakukan, percayalah kepada TNI bahwa TNI akan bekerja semaksimal mungkin untuk pencarian korban,”  tegas Jenderal TNI Moeldoko.

Panglima TNI juga menyampaikan rasa bela sungkawa kepada semua keluarga korban. “TNI sudah bekerja sangat keras bahkan seluruh prajurit di lapangan rela mempertaruhkan nyawanya untuk melakukan pekerjaan ini,” ujarnya.

“Dengan berbagai rintangan alam yang luar biasa, tetapi prajurit TNI masih bekerja keras, dengan segala resiko yang sudah diperhitungkan dan  resiko yang sangat tinggi,” tandasnya.

Lebih lanjut Moeldoko menyampaikan bahwa TNI-Polri  sangat memahami perasaan keluarga korban, selain itu juga TNI-Polri juga tidak akan menyerah dengan lingkungan operasi seperti apapun, justru kita tambah lagi kekuatannya.

“TNI juga bekerjasama dengan beberapa negara yang saat ini masih juga bekerja keras untuk pencarian, demi membantu keluarga korban dalam mempercepat pencarian korban,” tutup jenderal bintang empat itu. (Wan)

]]>
http://indonesiajurnal.com/tni-siap-bantu-keluarga-korban-air-asia-qz-8501/feed/ 0
Panglima TNI: Loyalitas TNI Tegak Lurus http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-loyalitas-tni-tegak-lurus/ http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-loyalitas-tni-tegak-lurus/#comments Mon, 05 Jan 2015 11:06:29 +0000 http://indonesiajurnal.com/?p=8093 (Foto: Puspen TNI)

(Foto: Puspen TNI)

Papua (indonesiajurnal.com)-Prajurit TNI tidak boleh ragu-ragu dalam menjalankan tugas, kesetiaan dan loyalitas kita tegak lurus, dan tidak ke mana-mana. Saat ini Indonesia memasuki transisi pemerintahan, bagi prajurit TNI tidak mengenal siapa pun presidennya karena Presiden RI adalah pemegang kekuasaan tertinggi atas angkatan. Prajurit TNI loyal kepada Panglima TNI dan Panglima TNI loyal kepada Presiden Republik Indonesia.

Demikian ditegaskan Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko saat memberikan pengarahan kepada 600 prajurit TNI se-wilayah Timika di Pangkalan Udara (Lanud) Timika Papua, Selasa (30/12/2014).

Dalam rilis Puspen TNI yang diterima indonesiajurnal.com, Panglima TNI menyampaikan bahwa ada sebuah penekanan dari pemerintah untuk TNI supaya dapat memberikan kontribusi dan dukungan kepada program-program para Menteri Kabinet Kerja.

“Ini sudah saya keluarkan Surat Telegram kepada para Kepala Staf Angkatan, karena TNI harus dapat memberikan kontribusi yang positif  atas percepatan pembangunan di Indonesia,” ujar Panglima TNI.

Terkait program pembangunan, TNI akan memberikan seberapapun kekuatan yang dibutuhkan dan TNI tidak pernah ragu-ragu untuk memberikan tenaga yang diminta. “Kita terbiasa dengan mengorbankan segalanya untuk negara. Untuk itu, saya perintahkan kepada seluruh unsur  yang ada di daerah agar memberikan dukungan sepenuhnya kepada masyarakat, pemerintah daerah sehingga pembangunan dapat dilaksanakan dengan cepat  yang pada akhirnya masyarakat segera dapat menikmati kesejahteraan tersebut,” tegasnya.

“Jangan ragu-ragu, kalian ada dalam Undang-Undang 34 tahun 2014 tentang TNI pasal 7, di dalam operasi militer selain perang di situ sangat jelas dikatakan agar kalian  tidak perlu ragu-ragu untuk memberikan bantuan kepada pemerintah daerah, kepada rakyat yang membutuhkan,” lanjut Panglima TNI.

Jenderal TNI Moeldoko mengharapkan kehadirannya sebagai Panglima TNI bisa memberikan semangat baru kepada para prajurit TNI yang bertugas di Papua untuk selalu  meningkatkan pengabdian kepada bangsa dan negara.

Turut hadir dalam pengarahan tersebut antara lain Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, para Asisten Panglima TNI dan Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya. (Wan)

]]>
http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-loyalitas-tni-tegak-lurus/feed/ 0
Panglima TNI Minta Tak Ada Prajurit Terjerat Narkoba http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-minta-tak-ada-prajurit-terjerat-narkoba/ http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-minta-tak-ada-prajurit-terjerat-narkoba/#comments Tue, 18 Nov 2014 02:54:10 +0000 http://indonesiajurnal.com/?p=8024 (Foto: Puspen TNI)

(Foto: Puspen TNI)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko meminta kepada seluruh prajurit dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI agar tidak terjebak dalam penyalahgunaan narkoba. Hal tersebut ditegaskan Panglima TNI usai pelaksanaan Upacara 17-an di Lapangan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (17/11/2014).

Dalam rilis yang diterima indonesiajurnal.com, Panglima TNI menandaskan, saat ini penggunaan narkoba di Indonesia sangat luar biasa. Bahkan kasus terkini yang terjadi di salah satu perguruan tinggi di mana salah seorang pejabat wakil rektor terjerat dengan penggunaan narkoba bersama mahasiswinya. Hal ini disinyalir ada upaya besar dari negara tertentu untuk menghancurkan Indonesia melalui cara penyalahgunaan narkoba.

Jenderal Moeldoko bahkan merasa sangat prihatin, institusi yang menjunjung tinggi kedisiplinan seperti TNI dan Polri sudah dapat dirasuki oleh penyelewengan narkoba. Beberapa prajurit TNI maupun Polri telah diberhentikan dengan tidak hormat, karena telah melakukan perbuatan penyalahgunaan narkoba.

Untuk itu, Panglima TNI menginstruksikan kepada seluruh prajurit dan PNS di lingkungan TNI, agar jangan sampai menggunakan serta menyalahgunakan narkoba. “Jangan hanya alasan coba-coba, pelampiasan terhadap masalah yang dihadapi, stres dan lain sebagainya, Anda terjebak dalam penyalahgunaan narkoba,” tegasnya.

Panglima TNI juga menegaskan bahwa prajurit dan PNS TNI yang terjebak narkoba maka resiko yang ditanggung cukup berat baik secara pribadi, karier, keluarga maupun lingkungan sekitarnya. Ingat, bahwa karier yang kita bangun ini dilakukan dengan susah payah. Bila memiliki masalah, masih banyak cara lain yang dapat ditempuh seperti mendekatkan diri dengan Tuhan, dekatkan dengan keluarga dan lain-lain.

“Semua itu, tergantung dari pribadi masing-masing. Lingkungan harus dapat kita kendalikan. Sekali terjebak narkoba, maka sulit untuk keluar dari jebakan tersebut,” ungkap Panglima TNI.

Selain itu, Moeldoko juga berharap agar seluruh prajurit dan PNS TNI menghindari kecelakaan lalu lintas dan jangan ugal-ugalan dalam mengendarai motor di jalan raya. Hal ini dikarenakan ada kecenderungan bahwa angka kematian yang disebabkan oleh kecelakaan lalin lebih tinggi dari pada angka kematian prajurit yang bertugas di medan operasi.

Untuk itu, prajurit harus rendah hati karena Doktrin Sistem Pertahanan Negara adalah Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (SISHANRATA), yang memiliki makna bahwa apabila negara ini diserang oleh negara lain maka seluruh sumber daya nasional tersebut dimobilisasi untuk kepentingan pertahanan. Semua disusun dalam Komponen Utama, Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung. Komponen cadangan adalah sumber daya nasional yang dipersiapkan, bagaimana TNI akan dibantu oleh rakyat apabila TNI tidak baik dengan rakyat.

“Hubungan antara TNI dengan rakyat harus baik, tidak ada lagi prajurit yang ugal-ugalan menekan rakyat, karena yang diinginkan rakyat adalah TNI yang kuat dan rendah hati,” ungkapnya.

Terkait remunerasi, jenderal bintang empat itu menyampaikan bahwa Mabes TNI saat ini sedang menyusun Rencana Strategi Kesejahteraan (Renstrakesra) Prajurit yang mencakup tentang perumahan, gaji dan kesehatan prajurit serta Renstra perbaikan dan pemeliharaan Alutsista.

Hadir dalam acara tersebut Kasum TNI Laksdya TNI Ade Supandi, S.E., Irjen TNI Letjen TNI Syafril Mahyudin, Koorsahli Panglima TNI, para Asisten Panglima TNI dan Kabalakpus Mabes TNI serta Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya. (Wan)

]]>
http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-minta-tak-ada-prajurit-terjerat-narkoba/feed/ 0
Panglima TNI Ingin Cetak Master Intelijen Handal http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-ingin-cetak-master-intelijen-handal/ http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-ingin-cetak-master-intelijen-handal/#comments Tue, 18 Nov 2014 02:20:46 +0000 http://indonesiajurnal.com/?p=8021 (Foto: Puspen TNI)

(Foto: Puspen TNI)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko mengungkapkan keinginannya untuk dapat mencetak Perwira TNI sebagai Master Intelijen yang memiliki kemampuan hebat dan diakui dunia.

Keinginan tersebut disampaikan Panglima TNI saat membuka Sekolah Manajemen dan Analisis Intelijen angkatan pertama tahun 2014 di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (17/11/2014).

Dalam rilis Puspen TNI yang diterima indonesiajurnal.com, Panglima TNI menyatakan,  Mabes TNI saat ini tengah memikirkan bagaimana seorang Perwira Menengah (Pamen) berpangkat Letnan Kolonel yang memiliki kemampuan intelijen yang hebat, akan tetapi tidak mempunyai kesempatan untuk Sekolah Staf dan Komando (Sesko) Angkatan dan masa depannya tidak jelas karena tidak ada sekolah untuk naik pangkat.

“Menurut pandangan Saya, saat ini para Pamen tak usah memikirkan soal jabatan. Karena nantinya akan menjadi master intelijen,” kata Jenderal TNI Dr. Moeldoko di hadapan puluhan siswa intelijen.

Dia menambahkan, sekolah intelijen yang baru dibuka tersebut akan menjadi pengembangan karier prajurit TNI ke depan, sehingga, untuk menjadi seorang Asintel Kodam tidak harus mengikuti Sesko Angkatan. “Tak perlu kecil hati. Yang terpenting agar menekuni bidang intelijen ini,” tegas Panglima TNI.

Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam sekolah ini adalah peningkatan kemampuan intelijen guna menciptakan master intelijen. Untuk itu, Panglima TNI berharap agar para Pamen menggunakan kesempatan ini untuk meningkatkan kemampuan intelijen dengan belajar di sekolah tersebut. Disamping itu, Panglima TNI meminta agar para siswa tidak terlalu memikirkan apakah sekolah itu membuat mereka naik jabatan, namun akan memikirkan untuk menjadikannya sebagai jalan untuk mengembangkan karier prajurit TNI.

Panglima TNI meminta para siswa sekolah intelijen gelombang pertama ini menekuni setiap pelajaran yang diberikan dan mengasah kemampuan intelijen mereka. “Saya minta agar soal-soal yang diberikan tidak sama. Kasih beban yang seberat-beratnya agar para siswa mampu mengasah dengan baik kemampuan intelijennya, anggaran akan disiapkan. Soal pengembangan SDM, saya tak perlu hitung-hitung, yang penting bisa berkembang dengan baik,” tegasnya.

Dalam arahannya, jenderal bintang empat ini memerintahkan agar ada penguatan intelijen yang harus segera dilakukan. Hal ini penting, mengingat setelah reformasi, persoalan intelijen di Indonesia menjadi kacau balau, dan bahkan ada upaya untuk mengecilkan peran dan fungsi intelijen.

“Hampir sebagian kita tahu, hampir sebagian pejabat tahu, hampir sebagian masyarakat tahu dan merasakan, tetapi sebagian besar itu juga tak berbuat apa-apa dan hanya menikmati kondisi ini. Bisanya hanya komentar, mengeluh dan menyalahkan orang lain. Tapi tak ada upaya yang serius untuk menanganinya,” ungkap Panglima TNI.

Kondisi yang demikian ini, sudah berlangsung lama, sehingga persoalan intelijen menjadi lemah dan tak berdaya. Untuk mengembalikan Indonesia yang memiliki intelijen yang kuat bukan persoalan yang mudah, namun membutuhkan waktu relatif lama.

“Dulu kita punya tokoh dan master intelijen yang hebat dan diakui oleh dunia, seperti Bapak Yoga Sugama, Benny Moerdani, dan Hendropriyono. Namun ke arah sini belum ada lagi master intelijen Indonesia,”  jelasnya.

Pendidikan Sekolah Manajemen dan Analisis Intelijen gelombang pertama ini diikuti sebanyak 30 personel Pamen TNI yang telah lulus seleksi  persyaratan umum maupun khusus dan akan menempuh pendidikan selama 24 Minggu atau 6 bulan.  Untuk gelombang kedua dengan rencana alokasi 35 orang akan dilaksanakan pada Pebruari 2015 dan gelombang ketiga alokasi 35 orang pada bulan Mei 2015.

Hadir dalam acara tersebut Kasum TNI Laksdya TNI Ade Supandi, S.E., Irjen TNI Letjen TNI Syafril Mahyudin, Dansesko TNI Letjen TNI Letjen TNI Sonny Widjaya, Wakasau Marsdya TNI Bagus Puruhito, para Asisten Panglima TNI, dan Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya.  (Wan)

 

]]>
http://indonesiajurnal.com/panglima-tni-ingin-cetak-master-intelijen-handal/feed/ 0