Foto-foto: Iwan/indonesiajurnal.com)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Muhammad Idrus mendatangi kantor DPD  PDI Perjuangan di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (20/04/2016). Kedatangan Idrus untuk mengambil formulir Bakal Calon Gubernur

Menariknya, Idrus dan tim suksesnya datang dengan iringan kesenian daerah, seperti Angklung, Reok Ponorogo, dan tarian Tortor.

Sejumlah pengurus DPD  PDI  Perjuangan menyambut bacagub yang juga politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

Kepada wartawan, pria yang juga aktif di HIPMI itu menyatakan, keinginan dirinya mencalonkan sebagai gubernur bukan tiba-tiba, tapi sudah direncanakan dengan matang.

Dia pun mengaku senang bisa mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Gubernur dari PDI Perjuangan. Dan ini sebagai isyarat bahwa PDIP dan PKS bisa bersatu dalam mengusung calon gubernur demi untuk kemajuan Kota Jakarta.

Memang selama ini, kedua partai itu agak sulit dipersatukan. “Ya dengan momen ini diharapkan kedua partai ini bisa bekerjasama,” tukasnya.

Idrus menuturkan, selain unttuk mendaftar sebagai Bakal Calon Gubernur DKI, ini juga sebagai ajang  silaturahim dengan jajaran pengurus DPD  PDI Perjuangan. Menurutnya, silaturahim sangat penting untuk membina kebersamaan.

“Silaturahim itu amat penting. Namun demikian proses silatturahim tidak hanya dengan partai politik, tapi juga dengan seluruh elemen masyarakat,” cetusnya.

Pengalaman berharga

Bacagub dengan tagline ‘Jakarta Keren’ ini mengaku punya pengalaman mengesankan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

“Dulu tahun 2002 saat Ibu Megawati menjabat Presiden mengeluarkan program P2KP. Nah, setelah lulus kuliah di UI saya mendapat program tersebut,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, pada 2004 silam dirinya terlibat menjadi tim sukses Mega-Hasyim untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.

Menurutnya, bila sekarang diriya mendaftar sebagai Bakal Calon Gubernur yang diusung PDI Perjuangan ini merupakan sebuah proses yang Allah sudah takdirkan

Oleh sebab itu, akunya, kesempatan ini akan digunakan untuk merajut bersama dengan seluruh anak bangsa. Tidak memadang suku atau ras.

“Saya siap berkompetisi untuk kesejahteraan rakyat Jakarta dan kemajuan Kota Jakarta,” tandasnya dengan semangat. (Wan)