INDONESIA JURNAL » Hipmi http://indonesiajurnal.com media online Sun, 24 Oct 2021 00:27:28 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=3.7.36
Hipmi Minta Target KUR Tidak Dipangkas http://indonesiajurnal.com/hipmi-minta-target-kur-tidak-dipangkas/ http://indonesiajurnal.com/hipmi-minta-target-kur-tidak-dipangkas/#comments Wed, 18 Mar 2015 03:37:33 +0000 http://indonesiajurnal.com/?p=8303 HIPMIJakarta (indonesiajurnal.com)-Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengapresiasi langkah pemerintah yang meneruskan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pasalnya, KUR dinilai banyak membantu akses pembiayaan bagi para pelaku usaha pemula dan mikro.

Hanya saja,  Hipmi meminta agar target realisasi KUR 2015 tidak dipangkas. “Kami harap jangan dipangkas. Mestinya ditingkatkan, atau minimal sama seperti tahun 2014,” ujar Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahadalia  dalam rilisnya.

Sebagaimana diketahui, tahun ini pemerintah menargetkan hanya akan menyalurkan KUR sebesar Rp 20 triliun atau menurun signifikan dari tahun lalu sekitar Rp 36 triliun. Beberapa alasan penurunan tersebut diantaranya adanya peningkatan kredit macet (non performing loan/NPL) KUR.

Hipmi mengapresiasi langkah pemerintah dalam menurunkan NPL KUR tersebut dengan berencana mengurangi bank penyalur KUR dan menghapus KUR Ritel. Jika selama ini disalurkan melalui tujuh bank nasional dan 26 bank pembangunan daerah (BPD), maka nantinya KUR hanya akan disalurkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero), PT Bank Mandiri Tbk (Persero), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero).

Hipmi melihat, mencuatnya masalah NPL KUR tersebut tidak semata-mata faktor kelemahan nasabah KUR dalam mengelola arus kas usaha mikro mereka. Lagi pula, lebih dari 95% nasabah KUR kualitasnya sudah cukup baik. Sementara nasabah yang kualitasnya kurang baik hanya dibawah 5%.

“Ada faktor banknya juga. Sebab tidak semua bank punya kompetensi dalam mengelola risiko kredit usaha mikro. Jadi, sudah tepat kalau pemerintah mengurangi bank penyalur KUR. Sepertinya, pemerintah ingin KUR dikelolah oleh bank yang lebih kompeten mengelola microfinance. Namun nasabah KUR yang sukses dan bisa mengembalikan pinjmanannya itu jauh lebih besar di atas 95%,” papar Bahlil.

Meski demikian, Hipmi tetap mendorong pemerintah agar tidak mengerem ekspansi KUR. Pasalnya, peran KUR ini sangat strategis dalam menciptakan pengusaha baru yang mandiri dan siap masuk ke pasar komersil. Selain itu, akses pengusaha pemula ke pembiayaan mikro juga masih sangat kecil.

Bahlil mengatakan, pemangkasan target realisasi KUR semestinya kurang beralasan. Pasalnya, NPL KUR terbesar tidak datang dari segmen KUR mikro (<Rp 25 juta) melainkan dari KUR Ritel (Rp 25 juta – Rp 500 juta). Sebagaimana diketahui periode Januari-November 2014, KUR yang disalurkan mencapai Rp 36,6 triliun untuk 2,23 juta debitor. NPL  KUR rata-rata sebesar 3,9%. Sebagian besar NPL tersebut berasal dari KUR Ritel. “Dimana KUR Ritel ini sebenarnya kebanyakan bukan pengusaha pemula,” papar Bahlil. (E. Aswadi)

 

]]>
http://indonesiajurnal.com/hipmi-minta-target-kur-tidak-dipangkas/feed/ 0