Jakarta (indonesiajurnal.com)

Untuk itulah Nagaswara melaunching “Naga’s Ange7s Viva Hari Musik, Bravo Original”, di Mall Tamini square. Adapun Naga’s Ange7s Viva Hari Musik, Bravo Original,  berisi lagu lagu andalan 7 artis solo top seperti  Siti Badriah dengan merilis single “Harapan Cinta” ciptaan Mismddin, Bebizy “Cinta Tulalit” ciptaan Uim dan Budi, Hesty Klepek Klepek “Daryono”, ciptaan Yogi.

Kemudian artis penyanyi Selvi Kitty “Takut Kamu Hilang” ciptaan Yogi dan Dona”, Neng Oshin “Cuit Cuit Witwiw” ciptaan RoelSwara, Ratu Idola “Galau Ting Ting” ciptaan Awan DeRama, dan terakhir Sella Selly “Quick Count Cinta” ciptaan Yogi.

Selain merilis kumpulan lagu lagu apik, dikesempatan itu CEO Nagaswara, Rahayu Kertawiguna mengarahkan masyarakat yang turut hadir untuk tidak membeli produk produk bajakan yang selama ini dilakukan.

“Dalam rangka hari musik nasional ini kita menyajikan  lagu lagu terbaik untuk dinikmati masyarakat, tentunya dengan kualitas terbaik. Sudah waktunya original adalah milik masyarakat,” tukasnya.

Selain itu, ia juga menerangkan bahwa produk bajakan lebih mahal dan mudah rusak. Sedangkan CD asli lebih berkualitas dan murah. Saat ini CD yang kami jual hanya Rp. 10.000, ujar Rahayu.

Rahayu juga menuturkan bahwa cirri-ciri CD asli adalah, adanya hologram, ada tanda produksi, dan terdapat logo di kemasan CD Orisinil. (Wan)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-

Peluncuran single yang bertepatan dengan hari valentine ini, merupakan bentuk inovasi Nagaswara memadukan duet Ucie Sucita dengan Hengky Kurniawan yang merupakan pemain sinetron, film dan model iklan.

Dalam single itu, Ucie Sucita dan Hengky Kurniawan menyanyikan single lawas “Kalau Bulan Bisa Ngomong” ciptaan Doel Sumbang. Single yang populer dan hits lewat suara Nini Carlina dan Doel Sumbang ini, kini diaransemen ulang, disesuaikan dengan kondisi saat ini yang kekinian yaitu dengan genre musik Trap Reggae.

Menurut CEO Nagaswara Rahayu Kertawiguna, ada sesuatu yang menarik pada duet Ucie Sucita dan Hengky Kurniawan. Hengky Kurniawan, menurutnya, memiliki talenta bernyanyi yang tak diragukan kemampuannya. Nagaswara, urai Rahayu, yakin Ucie Sucita dan Hengky Kurniawan akan mampu mengulang kembali kesuksesan lagu “Kalau Bulan Bisa Ngomong”.

Selain memberi kesempatan kepada Hengky  untuk mengembangkan karirnya, Nagaswara pun memberikan  kesempatan yang sama kepada Ucie yang merupakan ”Penyanyi Solo Dangdut Wanita Pendatang Baru Terpopuler” yang dinobatkan  dua televisi swasta nasional, “Indonesia Dangdut Awards lndosiar’ dan “Anugerah Dangdut Indonesia, MNCTV”.  (Wan)

Jakarta (indonesiajurnal.com)

Dalam rilis Pendam Jaya disebutkan, film I Leave My Heart In Lebanon sendiri menceritakan kiprah pasukan Indonesia yang menjadi bagian dari misi perdamaian di Lebanon.

Kehadiran Kontingen Garuda dalam setiap operasi misi PBB sangat dirasakan manfaatnya, dalam upaya membantu dan mewujudkan perdamaian dunia. Kegiatan pembinaan territorial yang diterapkan Pasukan Garuda selalu diterima dan menyatu dengan penduduk setempat, sehingga kiprahnya selalu mendapatkan apresiasi terbaik dan penghargaan dari PBB termasuk negara-negara di tempat penugasan.

Selain mengenalkan kiprah Pasukan Garuda dalam naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mewujudkan misi-misi perdamaian di seluruh penjuru dunia, khususnya di Lebanon, film yang dibintangi Rio Dewanto dan Revalina S Temat bertujuan memberikan keteladanan serta menumbuhkan sifat patriotisme di kalangan pemuda, selaku generasi penerus bangsa.

Film tersebut juga menyampaikan pesan bahwa bangsa Indonesia melalui Pasukan Garuda dapat mengukir prestasi di forum internasional. Disamping itu, pasukan Kontingen Garuda juga mampu memperkenalkan budaya bangsa Indonesia yang berbudi luhur, sopan santun dan gotong royong.

Menurut Kapendam Jaya, Kolonel Inf Heri Prakosa Ponco Wibowo, dengan nobar ini, sebagai insan Penerangan TNI terus berupaya memperkokoh sinergi dengan masyarakat khususnya awak media yang selama ini sudah terjalin dengan baik. ”Di luar itu, film ini juga bertujuan menarik minat generasi muda untuk menjadi anggota TNI,” ungkapnya. (Wan)

Jakarta (indonesiajurnal.com)

Dalam rilis Puspen TNI disebutkan, film I Leave My Heart In Lebanon yang ditayangkan di layar lebar pada hari Kamis, 15 Desember 2016 secara serentak di seluruh Indonesia, merupakan kerja sama TNI dengan Te Be Silalahi Pictures. Sebagai latar belakang pembuatan film tersebut adalah sudah cukup lama TNI melaksanakan tugas-tugas operasi dalam misi perdamaian dunia di bawah bendera PBB tepatnya sejak tahun 1957.

Kehadiran Kontingen Garuda dalam setiap operasi misi PBB sangat dirasakan manfaatnya, dalam upaya membantu dan mewujudkan perdamaian dunia. Kegiatan pembinaan territorial yang diterapkan Pasukan Garuda selalu diterima dan menyatu dengan penduduk setempat, sehingga kiprahnya selalu mendapatkan apresiasi terbaik dan penghargaan dari PBB termasuk negara-negara di tempat penugasan.

Tujuan pembuatan film I Leave My Heart In Lebanon adalah agar  masyarakat Indonesia mengenal dan memahami Pasukan Garuda serta kiprahnya sebagai peacekeeper yang selalu mendapatkan prestasi dalam setiap penugasan, namun belum banyak diketahui. Selain itu juga menumbuhkan kecintaan, kebanggaan terhadap TNI dan meningkatkan nasionalisme bagi penonton, khususnya di kalangan muda sebagai penerus bangsa.

Film tersebut juga menyampaikan pesan bahwa bangsa Indonesia melalui Pasukan Garuda dapat mengukir prestasi di forum internasional.  Di samping itu, pasukan Kontingen Garuda juga mampu memperkenalkan budaya bangsa Indonesia yang berbudi luhur, sopan santun dan gotong royong.

Film I Leave My Heart In Lebanon  yang menceritakan tentang kiprah pasukan Indonesia bertugas menjaga perdamaian di negara Lebanon, diperankan oleh Kapten Satria (Rio Dewanto), Lettu Arga (Yama Carlos), Serka Gulamo (Boris Bokir), Diah (Revalina S. Temat), Andri (Baim Wong), Ibu Diah (Tri Yudiman), Ayah Diah (Dedy Mizwar) dan Rania (Jowy Qhoury artis Lebanon).

Usai menyaksikan Film I Leave My Heart In Lebanon, Panglima TNI kepada awak media mengatakan bahwa film tersebut sangat berkesan. Garuda adalah salah satu nama yang diberikan oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno, yaitu Garuda yang kokoh, kuat dan bisa menjaga nama bangsa. “Untuk itulah Garuda terpatri dalam setiap prajurit untuk melaksanakan tugas di luar negeri, karena selalu membawa nama bangsa,” ujar jenderal bintang empat itu.

Menurut orang nomor satu di TNI itu, dalam setiap penugasannya Pasukan Garuda selalu melaksanakan diplomasi dan disiplin, dedikasi, moral, etika serta bisa merebut hati dan pikiran rakyat. “Inilah yang menyebabkan sejak tahun 1957 hingga sekarang, Pasukan Garuda selalu nomor satu dan tidak pernah nomor dua,” tegasnya.

Turut menyaksikan film tersebut Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono, Wakasad Letjen TNI M. Erwin Safitri, Wakasau Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, Irjen TNI Letjen TNI Setyo Sularso, para Asisten Panglima TNI serta para Kabalakpus TNI dan Angkatan. (Wan)

(Foto: Iwan/indonesiajurnal.com)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Film bertajuk Ayu Anak Titipan Surga mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) karena meraih jumlah penonton terbanyak sebelum film itu resmi diputar.

Penyerahan rekor dilakukan langsung oleh pendiri dan CEO  MURI Jaya Suprana kepada produser film ‘Ayu Anak Titipan Surga’ (AATS), Bagus Hariyanto di kantor MURI, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (14/12/2016).

Dalam kegiatan yang dihadiri sejumlah artis  pendukung film AATS seperti Luthfiyah Putri dan Zila Zafila, Jaya Suprana menilai film tersebut layak meraih rekor MURI. “Apalagi jumlah penontonnya sebelum film itu diputar resmi sudah mencapai angka di atas 100 ribu. Itu rekor yang luar biasa. Dan jumlah penontonnya itu fakta,  sudah terverifikasi,” ujarnya.

Dia menambahkan, pemberian rekor MURI itu mengacu pada kuantitas, bukan kualitas. “Dan film itu sudah memenuhi kriteria untuk meraih rekor MURI. Kita akan melindungi semua yang meraih rekor MURI,” katanya berterus terang.

Sang produser Bagus Hariyanto, senang bercampur bangga film yang diproduksinya  mendapat penghargaan dari MURI. “Ini merupakan penghargaan luar biasa bagi kami,” tukasnya.

Menurutnya, ini merupakan  sejarah baru, belum pernah ada jumlah  penoton terbanyak sebelum fillm itu resmi diputar di bioskop. “Berdasarkan informasi terakhir yang diterima, jumlah penontonnya sudah mencapai   107.791,” lanjutnya.

Diakuinya, penonton AATS berasal dari pelajar SD hingga SMA, tenaga pendidik, hingga kepala daerah. “Film itu sudah diputar di beberapa daerah, seperti Jakarta, Pasuruan, Madiun, Banjarmasin. Bahkan di daerah tersebut, walikota, bupati, hingga gubernur ikut nobar film itu,” paparnya.

Bagus mengakui, terselenggaranya nobar berkat dukungan dan kerjasama semua pihak, seperti dinas pendidikan. “Mereka mendukung kita karena tema yang diangkat film ini merupakan gerakan revolusi mental,” ucapnya.

Meski sudah ditonton kepala daerah, Bagus berharap film sarat muatan edukasi dan pesan moral ini juga bisa ditonton Presiden Joko Widodo. “Kita sudah melayangkan surat kepada beliau (presiden). Namun belum ada jawaban,” ungkapnya.

Dia kemudian mengungkapkan kenapa film AATS digemari. Menurutnya, film yang diproduksi Griya Pelopor Budaya itu menginspirasi agar orang berprilaku baik.

“Di film itu juga ditanamakan nilai-nilai  kebangsaan dan cinta tanah air. Juga terkandung pesan untuk menciptakan kader bangsa tidak korupsi. Pokoknya film itu mengajak untuk berprilaku yang baik,” sambungnya. (Wan)

Jakarta (indonesiajurnal.com)

Berbeda dengan dua trailer sebelumnya, trailer ke-3 ini lebih mengisahkan cerita yang menjadi inti permasalahan karakter Ishmael – yang diperankan Iko Uwais dan Mr. Lee (Sunny Pang). Trailer ketiga dibuka dengan prolog mengenai cerita masa lalu Sunny Pang sebagai seorang pembunuh, yang kemudian dilanjutkan dengan perjuangan Ishmael untuk menyelamatkan Ailin – dokter muda yang diperankan Chelsea Islan, dimana nyawanya terancam oleh sekelompok penjahat yang menginginkan kematian Ishmael.

Di trailer berdurasi 1 menit 30 detik ini tetap menghadirkan koreografi laga yang memukau, seperti beberapa adegan laga antara Ishmael dan Besi (Very Tri Yulisman). Termasuk scene laga antara Ishmael dan Rika (Julie Estelle) yang lebih lama, juga pertarungan antara Ishmael dan Mr. Lee.

Peluncuran trailer ke-3 Headshot  ini ditujukan agar masyarakat kian penasaran dengan jalan cerita film Headshot.  Koreografi laga apik dan bumbu drama antara Ishmael dan Ailin menjadi salah hal yang patut dinantikan. Pun begitu dengan sederet prestasi yang telah ditorehkan Headshot sejak world premiere di Toronto International Film Festival 2016, September lalu.

Headshot menjadi film global setelah seluruh wilayah peredaran di Amerika, Eropa, Asia, Australia dan Selandia Baru membeli hak edar untuk wilayah-wilayah tersebut. Afrika Selatan untuk saat ini menjadi satu-satunya negara Afrika yang juga sudah positif menjadi wilayah peredaran Headshot.

Indonesia menjadi tempat rilis pertama mengingat Headshot merupakan film yang sepenuhnya diproduksi pemain dan tim kreatif Indonesia. Peredaran internasional Headshot akan dimulai di bulan Februari 2017 nanti. Screenplay berjanji akan merilis jadwal lengkap peredaran internasional di masing-masing negara di benua-benua yang sudah disebutkan.

Sinopsis

Seorang lelaki misterius terbangun dari siuman setelah mengalami kondisi koma cukup lama. Ailin (Chelsea Islan), seorang mahasiswi kedokteran, merawat sang pemuda dengan telaten. Ia ditemukan terdampar dalam kondisi sekarat dan terdapat luka tembakan di kepala. Ailin memberi nama pemuda tanpa identitas dan hilang ingatan itu dengan nama Ishmael (Iko Uwais). Ketika hubungan keduanya mulai dekat, tanpa disadari nyawa Ishmael justru terancam. Banyak pembunuh yang menginginkan kematiannya. Ailin pun terseret pusaran masalah yang dihadapi Ishmael.

Bahaya dihadapi Ailin, ia diculik komplotan kriminal yang dipimpin oleh Lee (Sunny Pang), seorang bos mafia yang begitu misterius. Perlahan-lahan ingatan Ishmael kembali, seiring usahanya menyelamatkan Ailin. Semua konfrontasi kekerasan yang dialami Ishmael, perlahan membuka kembali ingatannya. Setiap kali menghadapi kawanan kriminal, Ishmael seakan menemukan kembali potongan memori, seperti menyatukan puzzle dalam bingkainya. Namun justru potongan-potongan puzzle itulah yang mengingatkan kembali Ishmael akan masa lalunya.

Aktor/Aktris      : Iko Uwais, Chelsea Islan, Sunny Pang, Julie Estelle

Sutradara : Timo Tjahjanto  & Kimo Stamboel

Produksi   : Screenplay Infinite Films/ 2016

Producer   : Mike Wiluan, Sukhdev Singh, Wicky V. Olindo, dan     Shinjiro               Nishimura

(rls/wan)

Tangerang (indonesiajurnal.com)-

Dalam rilis Penkostrad, lomba drama dan vokal group tersebut diikuti 7 SMA yang ada di Tangerang Selatan dan dilaksanakan selama dua hari di Aula Yonarhanud 1 Kostrad, Serpong Tangerang  Selatan.

Ketua Penyelenggara, Perwira Seksi Personel Yonarhanud 1 Kostrad, Kapten Arh Dwi Palwanto mengatakan, kegiatan tersebut dikemas efisien, kreatif, mendidik sekaligus  membangun rasa nasionalisme dalam diri peserta sebagai generasi masa depan.

Menurutnya, perlombaan drama dan vokal group ini bertujuan untuk menggali potensi generasi muda yang memiliki jiwa seni sekaligus sebagai wahana penyaluran bakat seni dan budaya serta penanaman nilai-nilai perjuangan bagi para peserta.

“Kegiatan ini diharapkan bukan hanya sekedar lomba tetapi memiliki arti penting dan bermakna dalam menjaga, melestarikan sekaligus mewariskan seni budaya dan nilai nilai perjuangan kepada generasi penerus bangsa dan untuk lebih mempererat rasa persatuan dan kesatuan antara TNI dan rakyat,” kata Pasipers Yonarhanud 1 Kostrad. (Wan)

Jakarta (indonesiajurnal.com)

Film “I Leave My Heart In Lebanon”  adalah film yang bergenre drama diproduksi oleh rumah produksi TB Silalahi Picture dengan Sutradara Benni Setiawan ini melibatkan personel TNI dengan persenjataan lengkap dan sejumlah artis, yakni Rio Dewanto, Yama Carlos, Boris Bokir, Revalina S Temat, Baim Wong, Dedy Mizwar, Tri Yudiman dan artis Lebanon Jowy Khoury. Film “I Leave My Heart In Lebanon”  rencana  akan rilis pada 15 Desember 2016.

Dalam rilis Penkostrad, para Pemain film “I Leave My Heart In Lebanon”  yang akan berperan sebagai tentara sebelum memasuki proses pengambilan gambar pernah melaksanakan ‘Military Boot Camp” selama 4 hari digembleng dan dikenalkan tentang kehidupan kemiliteran di Yonif Para Raider 328 Kostrad, Cilodong.

Sinopsis film tersebut dikisahkan, Kapten Satria menjalani tugas rutinnya dan diselingi berbagai kejadian yang cukup menegangkan. Antara lain harus melerai pertikaian antara tentara Israel dengan tentara Lebanon, dan bagaimana Kapten Satria serta regunya berhasil membebaskan rekan prajurit Spanyol dari sandera pasukan Hizbullah.

Di sana Kapten Satria bertemu dengan Rania (Jowy Qhoury) seorang guru sekolah dasar, saat Kontingen Garuda tengah berkunjung ke sekolah-sekolah guna memberikan pemeriksaan kesehatan dan informasi.

Dalam misinya di Lebanon, Kontingen Garuda tidak saja mengamankan terjadinya konflik dua negara yang sedang berselisih, akan tetapi juga memberikan bantuan sosial kepada warga setempat.

Film yang mengambil shooting di Indonesia dan Lebanon tersebut menyampaikan pesan bahwa Bangsa Indonesia melalui Pasukan Garuda dapat mengukir prestasi dalam forum internasional dan dicintai bukan saja oleh bangsa sendiri tetapi juga bangsa lain. Selain itu, juga untuk memperkenalkan budaya Bangsa Indonesia yang berbudi luhur, dapat diterima dan membawa nama baik dalam kancah internasional. (Wan)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Trinity Youth Symphony Orchestra (TRUST) kembali digelar, Sabtu (22/10/2016) malam di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.

Pagelaran musik yang menampilkan sederet bintang ternama seperti Naura, Maylaffayza, Nesia Ardi, Trisouls CFJ Choir, dan Regina Handoko, dihadiri ratusan penonton.

Penonton yang didominasi remaja dan anak-anak ini nampak antusias menikmati konser TRUST yang membawakan 14 lagu bertema superhero yang ada dalam soundtrack film seperti Avengers, Batman, Superman,Transformers, Game of Thrones, Spiderman, James Bond. hingga Petualangan Sherina.

Maylaffayza mengaku senang dilibatkan kembali dalam konser Orchestra The Legend 4. “Dengan tema SuperHeoes dalam konser ini akan mengenalkan lebih dekat kepada anak-anak akan musik Orchestra itu sendiri. Karena saya sendiri belajar dan bermain musik, khususnya biola sejak usia anak-anak,” katanya kepada wartawan, Sabtu (22/10/2016).

Adyla Rafa Naura yang akrab disapa Naura nampak antusias bernyanyi bersama orkestra. Putri dari Nola ‘Be3′ itu terlihat begitu bersemangat ketika menyanyikan lagunya berjudul ‘Bully’.

Naura mengaku, ini kali pertama dirinya bernyanyi diiringi orkestra dari TRUST.  “Aku senang bisa bernyanyi dengan teman-teman di panggung semegah ini,” katanya berterus terang.

Sementara. Music Director Nathania Karina mengungkapkan, seluruh lagu yang dibawakan di konser ini diaransemen khusus dengan jiwa superhero. Menurutnya, tema Super Heroes sedang tren. “Jadi konser ini memadukan musik klasik dan orchestra. Ini lebih menyenangkan dan terkesan tidak kaku,” ujarnya seraya berharap konser ini dapat menginspirasi anak-anak. (Wan)

Zaskia Gotic

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Penampilan  menarik sangat dibutuhkan seorang artis, Hal itu disadari betul oleh penyanyi dangdut top Zaskia Gotic.

Dalam setiap penampilannya, Zaskia selalu terlihat cantik. Nah, apa sih rahasia kecantikan Mojang Priangan ini? Usut punya usut,  juri salah satu lomba dangdut ini kerap merawat kecantikannya di sebuah klinik bernama  “Royal Aesthetic Centre”.

Di klinik ini perempuan yang akrab disapa Neng ini mempercayai semua perawatan pada klinik ini, mulai dari perawatan wajah  seperti facial, Pure Oxy, Radio frequency (RF), rejuvenation, tanam benang, filler, sampai botox. Selain wajah, rahasia untuk mempertahankan bentuk tubuh yang ideal dengan melakukan radio frequency (RF) secara teratur. Ia lebih memilih berhati-hati saat memutuskan untuk melakukan perawatan kecantikan apa yang cocok untuk dirinya.

“Neng mah percaya banget sama klinik ini, semua temen artis aja ke sini. Ditambah kualitas kliniknya bagus, dokter dan perawatnya ramah. Klinik favorit Neng banget deh.” tutur wanita kelahiran 1990 ini saat ditemui di Klinik Kecantikan Royal Aesthetic Centre.

Neng tak mempermasalahkan harga dari setiap perawatan yang dilakukan. Terpenting adalah hasil dan kualitasnya tak mengecewakan dirinya.

Menurutnya, perawatan adalah hal yang wajib dilakukan, sehingga ia selalu meluangkan waktu setiap sebulan sekali ke Klinik kecantikan “Royal Aesthetic Centre”.  “Neng harus jaga penampilan, biar tetap eksis di TV. Jadi Neng pasti luangin waktu ke sini untuk perawatan.”  (Wn)