INDONESIA JURNAL » aktivis http://indonesiajurnal.com media online Thu, 02 Sep 2021 07:20:30 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=3.7.36
Aktivis: Perempuan Harus Berdaulat secara Politik http://indonesiajurnal.com/aktivis-perempuan-harus-berdaulat-secara-politik/ http://indonesiajurnal.com/aktivis-perempuan-harus-berdaulat-secara-politik/#comments Mon, 02 Jun 2014 07:15:06 +0000 http://indonesiajurnal.com/?p=7389 Ilustrasi (ist)

Ilustrasi (ist)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Aktivis perempuan Ita Fatia Nadia, mengungkapkan, perempuan tidak boleh diam dan harus memberikan perhatian khusus terhadap visi-misi capres-cawapres yang nantinya akan menjadi pemimpin negara.

Hal ini disampaikannya dalam diskusi bertajuk ‘Perempuan Memantau Visi dan Misi Capres’ di Warung Daun Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (01/06/2014).

Menurut Ita, dalam mensikapi visi-misi capres-cawapres, perempuan tak boleh berdiam diri tetapi harus bergerak mengorganisir diri agar visi-misi tersebut benar-benar diimplementasikan supaya tidak hanya menjadi wacana belaka.

“Gerakan perempuan tidak boleh diam. Perempuan harus bergerak, mengorganisir diri. Visi-misi ini harus diimplementasikan dalam kedalutan politik. Organisasi-organisasi perempuan harus jadi monitor,” kata Ita.

Dia menambahkan, perempuan harus mampu berdaulat secara politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Perempuan memang harus memperoleh perlindungan. Akan tetapi, kata dia, yang paling penting perempuan tepatnya harus diberdayakan, diempowering agar tak dikelompokkan di kelompok marjinal dan rentan sebagai obyek kekerasan, utamanya kekerasan seksual.

Ita menyorot visi-misi pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang dianggapnya masih belum menempatkan perempuan sebagai mana mestinya dalam pembangunan bangsa. Begitu pula dalam visi-misi pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang meskipun katanya sudah berjalan di atas konstitusi tetapi perlu untuk dirumuskan kembali supaya lebih kongkrit, serta dapat diimplementasikan secara nyata.

“Perempuan harus berdaulat secara politik, merdeka, terhindar dari politik maskulinitas dan politik patriarki,” ungkapnya.

Dalam diskusi tersebut turut hadir pula aktivis perempuan lainnya seperti  Eva Sundari, Rieke Diah Pitaloka dan aktivis ICMI Marwah Daud Ibrahim.

Eva Kusuma Sundari dan Rieke Diah Pitaloka mewakili pasangan capres-cawapres Jokowi-JK, sedangkan Marwah Daud Ibrahim mewakili pasangan Prabowo-Hatta. (EA)

]]>
http://indonesiajurnal.com/aktivis-perempuan-harus-berdaulat-secara-politik/feed/ 0