Ilustrasi (ist)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-AKBP Pamudji ditembak Brigadir Susanto secara spontan. Demikian penegasan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Heru Pranoto di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (24/03/2014).

Pelaku menembak korban karena kesal setelah ditegur tidak berpakaian dinas saat bertugas. Heru pun memastikan Susanto merupakan tindakan tak terpuji itu sendirian.

“Tidak ada pihak lain yang menyuruhnya,” cetus perwira menengah polisi itu.

Seperti diketahui, Selasa (18/03/2014), sekitar pukul 21.50 WIB, AKBP Pamudji ditembak anak buahnya, Brigadir Susanto, di ruang piket pelayanan Markas Polda Metro Jaya, Jakarta.

Muntahan timah panas itu mengakibatkan korban tewas, dengan luka tembak di bagian pelipis kiri. (Wid)

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Prayitno (ist)

Jakarta (indonesiajurnal.com)-Polisi terus melakukan pengusutan terhadap kasus penembakan AKBP Pamudji.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Priyatno menegaskan, berdasarkan pemeriksaaan motif kasus ini karena pelaku tidak suka ditegur oleh pimpinannya.

“Brigadir Susanto sudah kita tetapkan jadi tersangka dan motifnya karena tidak suka ditegur atasannya dan ia berbalik emosional dan menembak,” tandas Dwi kepada pers di gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (20/03/2014).

Kapolda mengakui, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan secara intensif kepada tersangka. Kondisi kejiwaan tersangka, sambung Dwi, dinilai baik.

“Sudah kita periksa, sementara stabil dan tidak ada kelainan signifikan,” katanya seraya membantah pengakuan tersangka yang menyatakan korban bunuh diri. (Wid)