Jum'at, 3 Februari 2023
Tue,05 Apr, 2022 0
Tangerang (indonesiajurnal.com)- Harga daging saat ini berada di kisaran pasaran Rp130.000. Sebelum Idul Fitri diprediksi bisa mencapai Rp150.000.
Ketua Hubungan Antarlembaga Induk Koperasi Pedagamg Pasar (INKOPPAS) Andrian Lame Muhar berharap pemerintah ikut campur tangan mengatasoi hal itu.
Diakuinya, pemerintah memang sekarang sedang mengimpor subtitusi daging sapi dengan kerbau India yang diinisiasi oleh Bulog.
“Saya dapat info minggu kedua bulan April ini sudah datang kontainer daging kerbaunya. Mudah-mudahan bisa menstabilkan harga daging. Kerbau India hampir sama modelnya dengan sapi dari Sumbawa, sehingga tidak melonjak tinggi. Karena kita tahu daging sapi kita sangat mahal, apalagi daging sapi lokal kita, ditambah lagi jika kita import anakan dari Australia juga masih tinggi harganya,” ujar Andrian.
“Alhamdullilah minyak goreng sudah tidak langka, yang penting tidak langka dulu. Masalah harga direducenya bisa diskemakan pemerintah bekerja sama dengan banyak stake holder terkait untuk menurunkan harganya. Yang bahaya sudah harga tinggi terus langka, mau dicari di mana,” terang Andrian.
Menurutnya, sekarang minyak goreng sudah tidak langka. Pelan-pelan Janji Menteri Perdagangan ingin menurunkan harga.
“Ayam juga sudah mulai naik harganya, mudah-mudahan pemerintah membantu, masalah ayam ini dibantulah DOC supaya para pemotong ayam bisa mendapatkan bahan bakunya untuk dijual ke pasara. Mungkin ini yang akan naik. Semuanya pasti akan mengikuti seperti cabai, bawang,” tukasnya.
Diuraikannya, gula pasir sudah mulai naik tapi tidak signifikan Rp13.000, walaupun HRT Rp12 500. Itu karena masa panennya belum. Gula pasir masa panennya akhir Mei hingga Juni.
“Kemarin kita sudah berkontek dengan asosiasi petani tebu. Mereka bilang bulan Juni ini In Shaa Allah akan panen sehingga nanti bahan dasar gula akan diolah menjadi GKP (gula kristal putih) bisa berjalan dengan baik,” jelas Andrian.
Dia melanjutkan, pemerintah sepertinya sedang membuka impor untuk gula rafinase untuk untuk materialnya gula kristal putih. “Mudah-mudahan bisa cepat, pemerintah bisa menanggapi hal tersebut dengan baik.”
Mengenai minyak goreng, Andrian mengungkapkan bahwa INKOPPAS sudah diberi kepercayaan “Alhamdullilah minggu kemarin, melalui kawan-kawan kita yang berada di Istana Wapres dipertemukan oleh Gabungan Minyak Nabati Indonesia (Gimni). Kebetulan saya langsung memimpin delegasinya beserta pengurus yang lain, bertemu dengan pak Bernard ketuanya dan beliau langsung menjanjikan membantu INKOPPAS memberikan minyak curah subsidi murah yang kapasitasnya perhari 50 ton dan nanti bisa bertambah,” cetusnya.
“Sekarang INKOPPAS sedang mengajukan perizinan ke Kementerian Perindustrian untuk mendapat izin barkodenya. Kemudian nanti syarat- syarat yang oleh beberapa produsen yang tergabung dalam asosiasi Gimni itu dipenuhi.oleh INKOPPAS. Mudah – mudahan di pertengahan April ini bisa menyalurkan minyak curah bersubsidi, ke koppas-koppas, ke pasar- pasar kami, yang anggotanya pedagang – pedagang pasar kami, khususnya di Jakarta, Jawa Tengah, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Jawa Timur. Itu yang mungkin kita prioritaskan pertama dulu.”
“Kalau saya buka-bukaan. Kalau dari produsen sekitar Rp13.320. Kemudian harga tersebut tidak boleh melebihi per liter Rp15.500. Kita sudah berdiskusi dengan GIMNI harga tersebut eceran tertinggi tidak boleh lewat Rp15.500, sehingga sper dari Rp13.320 ke Rp15.500 adalah proses keuntungan buat pedagang kami ataupun ada biaya tranportasi, biaya gudang dan lainnya. Yang penting kita tidak boleh menjual di atas Rp15.500. Tapi kita mengambil dari produsen Rp13.320.
Terkait kerbau India, Andrian menjelaskan bahwa INKOPPAS sudah mengajukan surat permohonan untuk menjadi distributornya untuk daging kerbau India. Pihaknya mengajukan 10.000 ton walaupun kebutuhan di koppas lebih dari 70.000 ton.
Hal itu untuk membantu koperasi pedagang pasar, khususnya pedagang daging supaya mereka mendapatkan pasokan daging yang cukup. “Kita sudah mengajukan, kemudian dari Bulog bilang tunggu untuk dipanggil.”
Andrian menyatakan pihaknya juga menghubungi beberapa partner yang juga mengajukan distribusi daging kerbau dari India ini.
“Apabila mereka sudah datang dulu, kita berharap bisa membantu IINKOPPAS untuk menyalurkan ke pasar-pasar di bawah naungan kami,” ucapnya.
Terkait ketersediaan beras, Andrian menyatakan hingga saat ini belum ada isu yang membahayakan. Sok masih cukup, harga juga masih agak stabil. Jika ada kenaikan sedikit-sedikit wajar karena ini menjelang hari raya.
“Sampai saat ini belum ada keributan- keributan di bawah masalah stok beras. Karena mungkin dari Bulog dan dari pemerintah juga sudah mencadangkan stok beras menghadapi menjelang Ramadhan ini,” katanya. (Ran)
Jan 15, 2023 0
Jan 14, 2023 0
Jan 12, 2023 0
Jan 12, 2023 0
Fri,28 Feb, 2014 1
Sun,15 Jan, 2023 0
Wed,01 May, 2013 0
Wed,01 May, 2013 0
Wed,03 Jul, 2013 0
Wed,03 Jul, 2013 0
Sat,14 Jan, 2023 0
Thu,12 Jan, 2023 0
Thu,12 Jan, 2023 0